JudulKEANEKARAGAMAN MIKORIZA ARBUSKULAR DI PERTANAMAN BAWANG MERAH (Allium Wakegi Araki) |
Nama: Riska Anggraini |
Tahun: 2021 |
Abstrak This study aims to determine the diversity of arbuscular mycorrhizae before planting and after harvesting in onion plantations. Soil sampling was carried out twice, namely before planting and after in Guntarano Village, Tanantovea District, Donggala Regency. Followed by the identification of arbuscular mycorrhizae conducted at the Laboratory of Agronomy, Faculty of Agriculture, Tadulako University. Soil sampling was carried out at five points each on each plot. Soil samples were taken using a soil corer with a depth of 20 cm. The isolation technique used the wet pour-filter method from Paccioni and then continued with the centrifugation method from Brundett. The results obtained were the number of mycorrhizal spores was higher before planting than after planting, but there was no significant difference in the diversity of arbuscular mycorrhizae before planting and after harvesting shallots. The diversity and abundance of arbuscular mycorrhizae in shallot plantations contained four genera, namely, the genus Glomus, Gigaspora, Acaulospora and Scutellospora. Dominated by the genus Glomus in each plot when compared to other genera. Based on the results obtained, it can be concluded that the number of mycorrhizal spores was more before planting than after harvesting, but there was no significant difference in the diversity of arbuscular mycorrhizae before planting and after harvesting shallots. Keywords : Mycorryzal arbuskular, onion land ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman mikoriza arbuskular pada saat sebelum tanam dan sesudah panen pada pertanaman bawang merah. Pengambilan sampel tanah dilakukan dua kali pengambilan sampel yaitu sebelum tanam dan sesudah di Desa Guntarano, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Dilanjutkan dengan identifikasi mikoriza arbuskular yang dilakukan di Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Pengambilan sampel tanah dilakukan masing - masing lima titik pada tiap plot. Sampel tanah diambil menggunakan soil corer dengan kedalaman 20 cm. Teknik isolasi menggunakan metode tuang-saring basah dari Paccioni dan kemudian dilanjutkan dengan metode senterifugasi dari Brundett. Hasil penelitian yang didapatkan adalah jumlah spora mikoriza lebih banyak sebelum tanam dibanding dengan setelah tanam, tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan pada keanekaragaman mikoriza arbuskular sebelum tanam dan setelah panen bawang merah. keanekaragaman dan kelimpahan mikoriza arbuskular pada pertanaman bawang merah terdapat empat macam genus yaitu, genus Glomus, Gigaspora, Acaulospora dan Scutellospora. Didominasi oleh genus Glomus pada setiap plot jika dibanding dengan genus lainnya. Berdasarkan hasil yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah spora mikoriza lebih banyak sebelum tanam dibanding dengan setelah panen, tetapi tidak terdapat perbedaan secara signifikan pada keanekaragaman mikoriza arbuskular sebelum tanam dan setelah panen bawang merah. Kata kunci : Mikoriza Arbuskular, tanah tanaman bawang merah. |