JudulPERAN GENDER DAN FAKTOR PRODUKSI DALAM MEMENGARUHI EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH |
Nama: KARLINA MUHSIN TONDI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Gender memiliki peran yang penting dalam usahatani padi sawah. Penggunaan input produksi yang tidak efisien dalam usahatani padi sawah mengakibatkan rendahnya produksi dan tingginya biaya, serta mengurangi pendapatan petani. Saat ini pupuk ramah lingkungan (semi organik) banyak digunakan oleh petani untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan hasil produksi padi sawah. Studi tentang gender dalam sumberdaya manusia untuk mengadopsi input faktor produksi secara spesifik terkait dengan efisiensi usahatani padi sawah di Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi karakteristik usahatani padi sawah; (2) Menganalisis peran gender dalam adopsi pupuk semi organik pada usahatani padi sawah; (3) Menganalisis peran gender dan penggunaan pupuk semi organik dalam meningkatkan produktivitas usahatani padi sawah; (4) Menganalisis peran gender dan penggunaan pupuk semi organik terhadap efisiensi usahatani padi sawah; (5) Menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi terhadap efisiensi usahatani padi sawah; dan (6) Menganalisis efisiensi potensi pengurangan biaya agar produksi bisa menjadi lebih efisien. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Parigi Moutong dan Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Pemilihan lokasi kecamatan dan desa dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa kecamatan dan desa merupakan sentra produksi padi sawah semi organik. Masing-masing kabupaten dipilih tiga desa secara acak untuk disurvei yaitu Ranteleda, Tanah Harapan, Tongoa, Balinggi, Astina, dan Nambaru. Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2024 dengan menggunakan kuisioner. Data yang dikumpulkan adalah data pada musim tanam pertama (MT 1) tahun sebelumnya (2023). Analisis yang digunakan yaitu statistik deskriptif, regresi linier sederhana dan berganda, Data Envelopment Analysis (DEA) dan regresi tobit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata luas lahan padi sawah dikategorikan dalam skala kecil (luas kurang dari 2 ha) dan rata-rata produksi beras lebih dari 4 ton/ha. Sebagian besar petani padi sawah (77%) menggunakan benih unggul dan rata-rata kontribusi perempuan (26,2%). Rata-rata pendidikan manajer usahatani padi sawah tamat dari sekolah dasar dan memiliki pengalaman dalam berusahatani selama 14,65 tahun. Kurang dari 50% petani menggunakan sistem budidaya pertanian non organik. Perempuan memiliki peran kunci dalam pengambilan keputusan terkait praktik pertanian, termasuk penggunaan pupuk semi organik. Peran gender dalam adopsi pupuk semi organik sangat besar untuk meningkatkan produktivitas padi sawah. Peran aktif perempuan dalam pengambilan keputusan dan mengikuti penyuluhan untuk menggunakan pupuk semi organik maka produktivitas padi sawah dapat ditingkatkan secara signifikan. Efisiensi dapat ditingkatkan oleh petani dengan mengadopsi teknologi unggul. Rata-rata skor efisiensi usahatani padi sawah (TE, AE, EE) lebih tinggi di bawah asumsi VRS daripada CRS. Rata-rata TE, AE, dan EE ditemukan secara berturut-turut 0,837; 0,837; dan 0,705 di bawah asumsi CRS, serta 0,882; 0,860; dan 0,760 di bawah asumsi VRS, yang belum mencapai tingkat efisiensi perbatasan (frontier efficiency level). Tipe benih merupakan salah satu faktor yang memengaruhi efisiensi usahatani padi sawah secara signifikan dan positif pada taraf nyata 5% terhadap TE (nilai 0,041) dan EE (nilai 0,035). Kontribusi gender, pendidikan, akses ke penyuluhan, skala usahatani dan sistem budidaya secara statistik berpengaruh positif dan signifikan pada taraf nyata yang berbeda 1?n 5% terhadap TE, EA, dan EE. Pengaruh positif dan signifikan dari pengalaman berusahatani padi sawah terhadap TE dan EE dalam produksi padi sawah menunjukkan bahwa lamanya seorang petani menggeluti pekerjaannya meningkatkan efisiensi usahatani. Semakin tinggi pendidikan petani maka dapat meningkatkan efisiensi usahatani padi sawah. Akses penyuluhan meningkatkan wawasan petani mengelola tanaman padi sawah sehingga inefisiensi usahatani dapat dikurangi. Semakin luas lahan olahan pertanian maka dapat meningkatkan efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomi dalam usahatani padi sawah. Sistem budidaya padi sawah semi organik dapat meningkatkan produktif usahatani. Disimpulkan bahwa: (1) kontribusi gender, pengalaman berusahatani, tingkat pendidikan, dan akses ke penyuluhan membantu petani dalam pengambilan keputusan yaitu memilih varietas unggul dan menggunakan teknologi budidaya semi organik sehingga dapat memaksimalkan lahan yang berskala kecil menjadi lebih efisien; (2) gender memiliki peran yang signifikan dalam adopsi pupuk semi organik untuk usahatani padi sawah; (3) lahan, benih, tenaga kerja, gender dan penggunaan pupuk semi organik berperan dalam meningkatkan produktivitas padi sawah semi organik; (4) gender dan penggunaan pupuk semi organik berperan penting sehingga usahatani padi sawah menjadi lebih efisien; (5) faktor-faktor produksi yaitu tipe benih, kontribusi gender, pengalaman berusaha tani, pendidikan, akses penyuluhan, skala usahatani dan sistem budidaya (semi organik) memiliki efisiensi teknis, alokatif dan ekonomis yang berpengaruh signifikan; dan (6) Efisiensi produksi menyebabkan adanya potensi pengurangan biaya. |