JudulPENGEMBANGAN MUTU IKAN TUNA BERBASIS KEMITRAAN DI DESA BONEOGE KABUPATEN DONGGALA PROVINSI SULAWESI TENGAH |
Nama: NURFADILAH |
Tahun: 2025 |
Abstrak Potensi sumber daya ikan tuna di Kabupaten Donggala yang berasal dari Desa Boneoge cukup besar, namun kualitas ikan tuna yang dihasilkan oleh nelayan di Desa Boneoge masih belum optimal. Penerapan sistem jaminan mutu yang ketat sangat penting bagi nelayan dan UPI untuk dapat mencapai grade ekspor, serta perlu adanya keterlibatan pemerintah agar proses ekspor ikan tuna yang berasal dari Desa Boneoge dapat terealisasi dengan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang penyebab perbedaan kualitas antar grade ikan tuna (2) menganalisis penerapan (GMP) dan (SSOP) yang dilakukan UPI (3) menentukan strategi pengembangan mutu berbasis kemitraan yang tepat dalam meningkatkan kualitas mutu ikan tuna mencapai grade ekspor. Metode Pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling. Responden yang dipilih dalam penelitian ini berjumlah sepuluh orang yang terdiri dari empat ketua kelompok nelayan, Quality Control dan karyawan UPI, empat Lembaga terkait. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis SWOT dan analisis QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab perbedaan kualitas antar grade ikan tuna yang ditangkap oleh nelayan di Desa Boneoge yaitu kurangnya edukasi, rendahnya pemahaman nelayan mengenai cara penanganan ikan yang baik di atas kapal serta penanganan ikan tidak menerapkan rantai dingin. Persentase penyimpangan penerapan GMP dan SSOP pada UPI PPI Donggala sebesar 27,04?n 23,91%, artinya penerapan GMP kurang memenuhi sedangkan penerapan SSOP cukup memenuhi. Persentase penyimpangan penerapan GMP dan SSOP pada UPI Desa boneoge sebesar 44,32?n 41,64%, artinya penerapan GMP dan SSOP saat proses penanganan ikan tuna masih kurang memenuhi atau belum diterapkan dengan baik. Berdasarkan analisis SWOT terdapat 7 strategi yang dapat meningkatkan mutu ikan tuna berbasis kemitraan di Desa Boneoge Kabupaten Donggala. Berdasarkan analisis QSPM strategi yang menjadi prioritas pertama yaitu strategi Membangun kemitraan melalui pemberdayaan antara Pemerintah, UPI dan Nelayan dengan nilai TAS 7,24, prioritas kedua yaitu Pelatihan keterampilan nelayan dan UPI serta efisiensi birokrasi dengan nilai TAS 6,27, prioritas |