JudulKeanekaragaman Anggrek Alam Dan Sebaran Habitatnya Di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah |
Nama: MUHAMMAD SYAIFUDDIN NASRUN |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK MUHAMMAD SYAIFUDDIN NASRUN (E 203 17 004), Pascasarjana Universitas Tadulako. Keanekaragaman Jenis Anggrek Alam dan Sebaran Habitatnya di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah: Promotor Ramadanil, Ko-promotor: Wardah dan Sri Ningsih Mallombasang. Keanekaragaman jenis anggrek alam di Taman Nasional Lore Lindu belum banyak diungkapkan, namun berbagai habitatnya terancam kelestariannya karena aktivitas manusia. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keanekaragaman jenis anggrek pada berbagai tipe hutan yang berbeda ketinggian, serta mencatat faktor lingkungan dan jenis tumbuhan inangnya. Penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai Juni 2019 di empat tempat yang berbeda tipe hutannya berdasarkan elevasi, yaitu Bobo (hutan dataran rendah), Kamarora (hutan pegunungan bawah), Kalimpa’a (hutan pegunungan), dan Rorekautimbu (hutan pegunungan atas) dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Metode penelitian dilakukan secara survei menggunakan metoda jalur (transek) yang diletakan secara sengaja untuk menganalisis jenis-jenis anggrek pada lokasi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 45 jenis anggrek (26 marga), yang terdiri dari 36 bersifat epifit dan 9 jenis terrestrial dengan total 242 individu. Pada hutan dataran rendah dan hutan pegunungan atas ditemukan 22 jenis, hutan pegunungan bawah 12 jenis dan pada hutan pegunungan 16 jenis anggrek. Indek keaneragaman jenis (H’) di semua lokasi tergolong rendah nilainya < 1. Kemerataan jenis (e) anggrek pada empat lokasi tergolong sedang pada hutan dataran rendah 0,908, hutan pegunungan rendah 0,731. Komunitas anggrek pada hutan dataran rendah memiliki tingkat kemiripan yang tinggi dengan hutan pegunungan bawah yang ditunjukan dengan nilai Indek Kesamaan Jenis (ISs) 82,35%. Jenis anggrek yang dijumpai pada seluruh tipe hutan yaitu Agrostophyllum, Achanthephippium, Arundina, Calanthe, Appendiculata, Microtylis, Nephelaphyllumm, Rhomboda, Phaius dan Spatoglottis. Faktor lingkungan seperti ketinggian tempat, suhu, intensitas cahaya matahari dan kelembaban berpengaruh terhadap keanekarangaman jenis anggrek alam seperti Agrostophyllum, Ancanthepphilum, Arundina, Bulbophyllum, Coelogyne, Cymbidium, Dendrobium, Eria, Grammatophyllum. Beberapa jenis bersifat endemik seperti Dendrobium macrophyllum, Dendrobium crumenatum, Dendrobium stratiotes, Grammatophyllum stapeliiflorum dan Phalaenopsis celebiensis. Tercatat sebanyak 20 jenis pohon menjadi inang anggrek efifit yaitu Palaquium quercifolium, Castanopsis accuminatisima, Artocarpus teysmanii, Podocarpus neriifolius, Pandanus sarasinorum, Syzigium accuminatisimum, Melicope latifolia, Agathis dammara Alsophila celebica, Neonauclea intercontinentalis, Homalanthus populneus, Aleurites mollucana, Gomphandra mappioides, Schefflera nodosa, Phoebe grandis, Antidesma montanum, Elaeocarpus celebicus, Eryhrina subumbran, Lithocarpus celebicus, dan Carallia brachiate. Kata Kunci: keanekaragaman, anggrek, sebaran, Taman Nasional Lore Lindu |