JudulUJI STABILITAS HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO PADA TIGA KETINGGIAN TEMPAT BERBEDA |
Nama: I KETUT SUWITRA |
Tahun: 2023 |
Abstrak I Ketut Suwitra, Uji stabiitas hasil beberapa galur harapan padi gogo pada tiga ketinggian tempat berbeda dipromotori oleh Fathurrahman, Mafudz dan Sakka Samudin. Laju peningkatan penduduk yang tidak sebanding dengan laju peningkatan produksi pangan berdampak pada ketahanan pangan dan terus akan berlanjut seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Oleh sebab itu untuk mengimbangi kebutuhan akan beras nasional, upaya peningkatan produksi padi setiap tahunnya harus terus dilaksanakan. Berbagai tantangan, kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya peingkatan produksi tanaman padi sangatlah komplek, terjadinya penurunan luas lahan sawah karena adanya alih fungsi lahan untuk perumahan serta adanya kerusakan lahan akibat dari perubahan iklim global. Selama ini produksi padi nasional sangat tergantung pada padi sawah, dimana padi sawah sangat tergantung pada ketersediaan air irigasi. Ketersediaan air irigasi menjadi salah satu faktor pembatas dalam usaha budidaya padi sawah. Oleh sebab itu pengembangan padi gogo di lahan kering merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia. Sulawesi Tengah merupakan salah satu propinsi yang sangat kaya akan keragaman varietas lokal padi gogo yang dapat dijadikan sumber daya geneti (SDG) untuk memperkaya varietas-varietas inbrida padi gogo (INPAGO) di Indonesia. Belum tersedianya informasi kandungan mutu kimia beras padi gogo sangat penting untuk diketahui, sehingga diperoleh beras yang aman dan nyaman untuk di konsumsi. Disamping itu galur?galur padi gogo yang berasal dari agro ekosistem yang berbeda perlu diuji pada tiga ketinggian tempat yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yatu : Tahap pertama dilakukan uji mutu kimia beras pada 14 galur : 1) Pae Bohe; 2) Menso; 3) Maraki; 4) Uva Buya; 5) Kalendeng; 6) Pulu Tau Leru; 7) Pulu Konta; 8) Jahara; 9) Buncaili; 10) Delima; 11) Pae Dupa; 12) Puyutas; 13) Tako; 14) Dogan dan varietas Situbageundit sebagai cek/kontrol; tahap kedua dilakukan pengujian stabilitas hasil terhadap 14 galur dan varietas Situbageundit sebagai cek/kontrol di tiga ketinggian tempat yang berbeda L1 (200 mdpl), L2 (600 mdpl) dan L3 (1000 mdpl). Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa terdapat lima galur padi gogo lokal yang memiliki kandungan kimia terbaik pada beras yaitu Tako, Kalendeng, Pulu Tau Leru, Dogan dan Pae Dupa. Hail penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa terdapat satu galur yang memiliki hasil produksi tinggi dan stabil di tiga ketinggian tempat yang berbeda yakni galur Kalendeng. Terdapat tujuh galur yang memiliki stabilitas hasil yang stabil di tiga ketinggian tempat berbeda yaitu : Buncaili, Menso, Dogan, Uva Buya, Maraki, Pae Bohe dan Tako. Galur-galur yang memiliki stabilitas hasil yang dinamis memiliki nilai hasil diatas rata-rata yakni galur Puyutas, Pulu Konta, Pulu Tau Leru, Kalendeng, Jahara, Delima dan Pae Dupa dapat dijadikan sebagai kandidat untuk diusulkan sebagai calon varietas baru. Galur Jahara dan Delima cocok dikembankan di dataran rendah 200 m.dpl, Puyutas dan Pae Dupa pada ketinggian 600 m.dpl Pulu Konta dan Pulu Tau Leru cocok dikembangkan pada ketinggia 1000 m.dpl. Kata Kunci : Galur, padi gogo, stabilitas hasil, ketinggian tempat |