Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPENENTUAN JENIS KELAMIN DAN UMUR DEWASA KELAMIN MALEO (Macrocephalon Maleo Sal Muller 1846) YANG DIPELIHARA SECARA EX – SITU MELALUI KAJIAN MORFOLOGI, HORMONAL DAN TINGKAH LAKU
Nama: I GUSTI NGURAH PUTU WIDNYANA
Tahun: 2019
Abstrak
I GUSTI NGURAH PUTU WIDNYANA. Penentuan Jenis Kelamin dan Umur Dewasa Kelamin Maleo (Macrocephalon Maleo S.Muller 1846) Yang Dipelihara Secara Ex-Situ Melalui Kajian Morfologi, Hormonal Dan Tingkah Laku. Dibimbing Oleh Burhanuddin Sundu, Rusdin, Mobius Tanari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penentuan jenis kelamin maleo berdasarkan parameter morfologi cloaca dan ukuran macrocephalon, morfologi dan morfometri tubuh, serta performans maleo yang dipelihara secara ex-situ serta mengetahui umur dewasa kelamin maleo berdasarkan kajian prilaku seksual, status hormon reproduksi dan morfologi organ reproduksi Penelitian ini memberikan pengetahuan tentang penentuan jenis kelamin dan umur pubertas maleo yang dapat memberi manfaat dalam program konservasi burung maleo terutama peningkatan populasi di alam dan pengembangan maleo kedepan. Penelitian dilaksanakan di area konservasi ex-situ PT Panca Amara Utama Desa Uso Kecamatan Batui Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Penelitian terdiri atas dua tahapan yakni tahap pertama tentang kajian penentuan jenis kelamin berdasarkan morfologi kloaka dan ukuran macrocephalon, kajian daya tetas serta pertumbuhan maleo sementara tahap kedua tentang penentuan umur dewasa kelamin melalui kajian prilaku seksual, status hormon reproduksi dan morfologi organ reproduksi. Parameter yang diamati adalah morfologi kloaka dan macrocephalon, morfologi dan morfometri tubuh, pertambahan berat badan, konsumsi pakan, pertumbuhan macrocephalon, prilaku seksual, morfologi organ reproduksi dan konsentrasi hormon reproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin maleo dapat diketahui secara ekterior melalui pengamatan bentuk kloaka dan ukuran macrocephalon yakni maleo yang memiliki tonjolan pada kloaka berjenis kelamin jantan sedangkan yang tidak memiliki tonjolan pada kloaka berjenis kelamin betina. Maleo yang memiliki Lebar Macrocephalon mencapai 3,84 ± 0,18 berjenis kelamin jantan dan 3,10 ± 0,07 cm berjenis kelamin betina. Maleo jantan mencapai dewasa kelamin pada umur 16 bulan berdasarkan parameter tingkah laku seksual yakni pada umur tersebut maleo sering mengejar maleo betina hingga umur 36 bulan dan seluruh organ tubuh maleo telah terbentuk sempurna. Maleo betina mencapai dewasa kelamin pada umur 3 tahun (36 bulan) berdasarkan parameter morfologi tubuh, hormonal dan tingkah laku seksual yakni maleo pada umur 16 bulan hingga 36 bulan tidak lagi mengalami pertumbuhan yang nyata hal ini mengindikasikan bahwa burung maleo telah memasuki fase reproduksi, gambaran organ reproduksi maleo (Ovarium dan testes) pada umur 36 bulan (3 tahun) telah terbentuk sel telur (yolk) yang sempurna dan hasil pengamatan tingkah laku seksual menunjukkan bahwa maleo pada umur 36 bulan telah melakukan perkawinan. Konsentrasi hormon estrogen maleo tertinggi umur 16 bulan mencapai 1611,50 ng/gr hal ini menunjukan bahwa organ reproduksi maleo telah mulai menunjukan akivitas seksualnya untuk menghasilkan hormon walaupun belum mampu menghasilkan sel telur (yolk). Kata Kunci, Burung Maleo, Dewasa Kelamin, Morfologi, Hormon,Tingkah Laku

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up