JudulENKAPSULASI EKSTRAK KULIT ARI BIJI KAKAO SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN |
Nama: AMALIA NOVIYANTY |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK Amalia Noviyanty, E 203 14 005. Enkapsulasi Ekstrak Kulit Ari Biji Kakao sebagai Sumber Antioksidan, Promotor : Asriani Hasanuddin; Ko-Promotor 1 : Abdul Rahim; dan Ko-Promotor 2 : Gatot Siswo Hutomo. Biji kakao telah diketahui mengandung senyawa polifenol, namun belum dilakukan penelitian tentang senyawa polifenol pada kulit ari biji kakao. Enkapsulasi merupakan cara untuk melindungi agar bahan aktif terlindung dari pengaruh lingkungan yang merugikan selama penyimpanan maupun selama pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan optimasi ekstraksi kulit ari biji kakao, optimasi enkapsulasi ekstrak kulit ari bij kakao serta menentukan waktu paruh antioksidan enkapsulasi ekstrak kulit ari biji kakao pada penyimpanan suhu ruang dan suhu refrigerator. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian tahap I untuk perlakuan jenis pelarut dengan 5 jenis pelarut (etanol 75%, 85%, 75%, etil asetat dan aseton:air (7:3)), untuk perlakuan rasio pelarut/kulit ari biji kakao dengan 7 tingkatan rasio (2:1 v/b sampai 8:1 v/b) dan untuk perlakuan waktu ekstraksi dengan 6 tingkatan waktu (1 jam; 1,5 jam; 2 jam; 2,5 jam; 3 jam dan 3,5 jam) yang semua perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Penelitian tahap II yaitu bahan penyalut/ekstrak kulit ari biji kakao dengan 5 tingkatan rasio (2:1 b/b sampai 6:1 b/b) yang semua perlakuan tersebut diulang sebanyak 3 kali. Penelitian tahap III (uji stabilitas enkaspsulasi) yaitu enkapsulasi tersebut disimpan pada suhu ruang (29?C sampai 34?C) dan suhu refrigerator (4?C sampai 20?C). Hasil penelitian tahap I untuk jenis pelarut menunjukkan bahwa pelarut etanol 95% merupakan jenis pelarut terbaik untuk mengekstrak kulit ari biji yang menghasilkan ekstrak dengan rendemen ekstrak (9,79%), total fenolat (99,07 ppm) dan nilai IC50 (49,89 µg/mL), untuk rasio pelarut menunjukkan bahwa rasio pelarut 6:1 (v/b) merupakan rasio pelarut/kulit ari biji kakao terbaik untuk mengekstrak kulit ari biji kakao yang menghasilkan ekstrak dengan rendemen ekstrak (11,52%), total fenolat (122,7 ppm) dan nilai IC50 (55,92 µg/mL) dan untuk perlakuan waktu ekstraksi menunjukkan bahwa waktu ekstraksi 2 jam merupakan waktu ekstraksi terbaik untuk mengekstrak kulit ari biji kakao yang menghasilkan ekstrak dengan rendemen ekstrak (11,12%), total fenolat (120,23 ppm) dan nilai IC50 (51,35 µg/mL). Hasil penelitian tahap II menunjukkan bahwa rasio bahan penyalut/ekstrak kulit ari biji kakao 4 : 1 (b/b) merupakan rasio terbaik untuk mengenkapsulasi ekstrak kulit ari biji kakao yang menghasilkan nilai IC50 (59,99 µg/mL), total fenolat (90,37 ppm), efisiensi enkapsulasi (68,31%) dan kadar air (4,45%). Hasil penelitian tahap III menunjukkan bahwa persen inhibisi menurun sedangkan nilai IC50 meningkat dengan semakin lamanya waktu penyimpanan pada penyimpanan suhu ruang maupun suhu refrigerator serta diperoleh waktu paruh (t1/2) pada suhu refrigrator yaitu 23 minggu dan pada suhu ruang selama 32 minggu. Kata kunci : Ekstrak, enkapsulasi, kulit ari biji kakao, polifenol, suhu refrigerator dan suhu ruang. |