JudulSEBARAN MIKROBA TANAH PADA BEBERAPA JENIS PENGGUNAAN LAHAN DI LEMBAH NAPU |
Nama: TAUFIK |
Tahun: 2024 |
Abstrak Taufik, E202 22 008. Sebaran Mikroba Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan di Lembah Napu, di bawah bimbingan Rois dan Muhd Nur Sangadji. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroorganisme tanah pada penggunaan lahan yang berbeda yaitu Perkebunan dan Pertanian dengan melihat sebaran mikroba dalam hal ini jamur dan bakteri, total populasi yang ada dan mengidentifikasi karakteristik mikroba tersebut, juga membuat peta spasial total populasi mikroba tanah di penggunaan lahan tersebut. Penelitian dilaksanakan di Lembah Napu meliputi wilayah Desa Sedoa, Wuasa, Wanga dan Watutau di Kecamatan Lore Utara dan Lore Peore Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Pengambilan sampel tanah ini menggunakan metode Purposive Sampling, sampel diambil didelapan titik empat titik di lahan kakao mewakili penggunaan lahan perkebunan, empat titik lainya di lahan kol mewakili penggunaan lahan pertanian. dalam proses pengambilan sampel menggunakan SIG dan Remot senssing untuk mengoptimalkan penentuan lokasi pengambilan sampel.Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi total populasi dan karakteristik bakteri dan jamur yang meliputi warna koloni, bentuk koloni, zona bening koloni serta diameter koloni (cm). Hasil analisis data menggambarkan variasi dalam jumlah koloni dan populasi bakteri serta jamur pada setiap sampel. Sampel SPBK menonjol dengan jumlah koloni bakteri dan jamur tertinggi, masing-masing 311 koloni dan 170 koloni. Selain itu, populasi bakteri pada SPBK juga mencapai puncaknya dengan 3,11 x 10^6 cfu/mL, Di sisi lain, sampel WPBK menunjukkan aktivitas mikroorganisme yang tinggi dengan jumlah koloni jamur tertinggi (180 koloni) dan populasi jamur puncak (1,8 x 10^4 cfu/mL), Terdapat beberapa pola dominasi karakteristik dalam kelompok jamur dan bakteri yang diisolasi. Dalam kelompok jamur, perhatian khusus dapat diberikan pada kelompok WUPBK yang menonjol dengan jumlah isolat sebanyak 28. Kelompok ini menunjukkan keberagaman yang tinggi dalam warna (kuning, putih susu), bentuk (bulat, oval, kapsul, dan bergerigi), serta adanya variasi pada zona bening dan ukuran koloni, Sementara pada kelompok bakteri, dominasi karakteristik dapat terlihat pada kelompok SPHK dan WUPBK, masing-masing dengan jumlah isolat 27 dan 28. WUPBK menunjukkan variasi warna yang mencolok (kuning, putih susu, bening), serta keberagaman bentuk (bulat, oval, kapsul, bergerigi). Begitu juga dengan kelompok SPHK yang menonjol dengan keberagaman warna (kuning, putih susu, bening) dan bentuk (bulat, oval, kapsul, bergerigi). Kata Kunci: Jamur, Bakteri, Penggunaan Lahan, Perkebunan, Pertanian |