JudulModel Spasial Kesesuaian Habitat Kepiting Kenari (Birgus Latro) Di Suaka Margasatwa Pulau Pasoso Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah Indonesia |
Nama: RIZQAN PRAFAJARWAN SEVTISAM |
Tahun: 2025 |
Abstrak RIZQAN PRAFAJARWAN SEVITSAM – E20221023, Pemodelan Spasial Kesesuaian Habitat Kepiting Kenari (Birgus latro) Di Suaka Margasatwa Pulau Pasoso Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah Indonesia, Dibimbing oleh AKHBAR dan SRI NINGSIH MALLOMBASANG Kepiting kenari adalah spesies yang paling besar dibandingkan dengan jenis-jenis Crustacea lainnya, sehingga dikenal sebagai Arthropoda daratan terbesar didunia(Pandiangan et al.,2015). Pertumbuhan kepiting kenari terbilang lambat, dan berada pada waktu reproduksi setelah berumur antara 4 dan 8 tahun. Perubahan kondisi ekologis secara langsung maupun tidak langsung sangat berdampak terhadap kelestarian populasi kepiting kenari. Pemodelan spasial yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi GIS, penginderaan jauh dan analisis statistik diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai sebaran habitat secara spasial, sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu memetakan sebaran habitat potensial dan aktual bagi kepiting kenari di suaka margasatwa Pulau Pasoso melalui pendekatan pemodelan kesesuaian habitat menggunakan metode principal component analysis. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung dari bulan Februari hingga Mei 2023 di Suaka Margasatwa Pulau Pasoso Sulawesi Tengah. Data mengenai populasi kepiting kenari diambil adalah jumlah individu dan sebaran dari kepiting kenari. Parameter tersebut diambil pada beberapa tipe habitat yang ada pada lokasi penelitian dengan metode terkonsentrasi (concentration count). Data tumbuhan dikumpulkan menggunakan metode petak ukur 20 x 20 m². Analisis data dengan menggunakan Principal Component Analysis (PCA) untuk mengetahui bobot dari masing-masing variabel habitat sehingga dapat diketahui variabel habitat mana yang paling berpengaruh pada penyebaran kepiting kenari. Hasil dari analisis PCA tersebut kemudian dianalisis secara spasial menggunakan ArcMap 10.4. Ditemukan sebanyak 76 indivindu kepiting kenari dijumpai di suaka margasatwa Pulau Pasoso dan pada umumnya menempati bagian tengah pulau. Berdasarkan analisis PCA, terdapat total 5 variabel habitat yang membentuk model kesesuaian habitat kepiting diantaranya adalah, Tutupan lahan, Ketinggian lahan, Kemiringan lereng, Suhu permukaan, Jarak dari pantai. Hasil regresi terhadap kedua faktor komponen utama yang terbentuk sehingga menghasilkan persamaan model kesesuaian habitat kepiting kenari adalah Y = 3,619 + 1,429 F1 – 0,385 F2. Hasil dari analisis kesesuaian habitat yang terbentuk dan sesuai untuk habitat kepiting kenari adalah 55,35 ha (96,97%), yang terdiri kelas kesesuaian sedang 20,43 ha (45,45%), dan 25,38 ha (51,52%) pada kelas kesesuaian tinggi. |