JudulIDENTIFIKASI CENDAWAN ENTOMOPATOGEN YANG BERASAL DARI LAHAN PERTANAMAN JAGUNG DAN UJI PATOGENITAS TERHADAP Spodoptera Frugiperda J.E Smith (Lepidoptera : Noctuidae) |
Nama: IVONELA KAROLINA YAHYA |
Tahun: 2022 |
Abstrak Ivonnela Karolina Yahya, Identifikasi Cendawan Entomopatogen Yang Berasal Dari Lahan Pertanaman Jagung Dan Uji Patogenitas Terhadap Spodoptera frugiperda J.E Smith (Lepidoptera : Noctuidae). (Dibimbing Oleh Alam Anshary dan Flora Pasaru). Pemanfaatan cendawan entomopatogen dapat menjadi solusi untuk pengendalian secara hayati karena cendawan memiliki sifat patogenik yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada serangga sasaran yang ingin dikendalikan dan tidak berpengaruh terhadap serangga non target. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan jenis entomopatogen yang terdapat pada tanah sampel yang diambil dari lahan pertanaman jagung serta dilanjutkan dengan uji patogenitas cendawan terhadap serangga S.frugipeda. Penelitian ini dilakukan dengan 3 tahapan antara lain yaitu tahapan pertama dengan melakukan pengambilan sampel tanah pada satu wilayah lahan pertanaman jagung dengan menggunakan metode sistem diagonal yaitu dengan mengambil sampel tanah dari lima titik luas lahan pertanaman jagung dan berbeda kedalaman tanah yaitu dari kedalaman tanah 0-30 cm, 30-50 cm dan 50-70 cm. Pada tahapan kedua yaitu menggunakan media tanah sebagai media tumbuh untuk pertumbuhan cendawan entomopatogen yang didapatkan dari serangga uji selanjutnya dilakukan identifikasi dilaboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan dan didapatkan 3 isolat yang berasal dari tanah dilahan pertanaman jagung yaitu cendawan Fusarium sp, Aspergillus sp dan Aspergillus niger. Serta pada tahapan ketiga yaitu dilakukan uji patogenitas cendawan dengan menggunakan metode perhitungan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 3 jenis cendawan sebagai perlakuan dan diujikan pada 3 fase stadia larva,pupa dan imago S. frugiperda dengan ketetapan spora 108/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat terinfeksi pada pengamatan Aspergillus sp terlihat lebih tinggi pengaruhnya pada stadia larva hingga mencapai 85%, pada stadia pupa mencapai 77,5?n pada stadia imago mencapai 72,5%. Serta mortalitas pada pengamatan Aspergillus sp terlihat lebih tinggi hingga mencapai 88%. Dibandingkan dengan pengamatan pada cendawan Fusarium sp. maupun pada pengamatan Aspergillus niger yang terlihat lebih rendah hanya mencapai mortalitas 25% sampai 30%. Kata kunci : Identifikasi, Aspergillus sp., S.frugiperda, Mortalitas. |