Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPRODUKSI UBI BANGGAI (Dioscorea Alata)DENGAN VARIASI BERAT BENIH PADA POLA AGROFORESTRI
Nama: ISWANTO G. DAILANG
Tahun: 2019
Abstrak
ABSTRAK Iswanto G. Dailang. Produksi Ubi Banggai (Dioscorea alata) Dengan Variasi Berat Benih Pada Pola Agroforestri (Dibawah Bimbingan Wardah dan Bau Toknok). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi ubi banggai (Dioscorea alata) pada pola agroforestri. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai Juli 2018. Penelitian ini termasuk eksperimen yang didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), pola Faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah bentuk penggunaan lahan N terdiri atas tiga Taraf perlakuan yaitu : N1 : monokultur, N2 : agroforestri sederhana dan N3 : agroforestri kompleks. Faktor kedua adalah variasi berat benih U terdiri atas tiga Taraf perlakuan yaitu : U1 : 50 g, U2 100 g dan U3 : 150 g, sebagai tanaman uji digunakan tanaman ubi banggai. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara bentuk penggunaan lahan dengan variasi berat benih terhadap produksi ubi banggai, tetapi secara mandiri bentuk penggunaan lahan dan variasi berat benih memberikan pengaruh nyata terhadap produksi ubi banggai. Pengamatan dilakukan pada berat umbi, jumlah umbi dan jumlah batang pada setiap rumpun. Bentuk penggunaan lahan dan variasi berat benih berpengaruh terhadap produksi ubi banggai, tetapi tidak berpengaruh pada jumlah batang. Berat benih umbi berpengaruh terhadap produksi ubi banggai, pemakaian benih umbi dengan berat 100 g menghasilkan pertumbuhan yang cukup baik, lebih baik dari 50 g dan tidak berbeda dengan berat benih 150 g. Perlakuan berat benih 100 g dapat dianjurkan untuk perbanyakan ubi banggai, karena perlakuan ini masih dapat menghemat pemakaian umbi untuk benih. Bentuk penggunaan lahan pada tempat terbuka tidak berbeda nyata dengan bentuk penggunaan lahan agroforestri sederhana tetapi keduanya berbeda sangat nyata dengan bentuk penggunaan lahan agroforestri kompleks, hal tersebut menunjukan bahwa produksi ubi banggai masih bisa berproduksi pada lahan agroforestri sederhana hingga pada lahan agroforestri kompleks dengan ketentuan bahwa pada lahan agroforestri kompleks pertama-tama harus dilakukan pemangkasan terlebi dahulu. Kata Kunci : Berat benih umbi, agroforestri, discorea alata, ubi banggai

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up