JudulEKSISTENSI PEMBERIAN REMISI BAGI NARAPIDANA NARKOTIKASEBAGAI UPAYA MENANGGULANGI OVERCAPACITY DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN |
Nama: NASRUDDIN |
Tahun: 2025 |
Abstrak Nasruddin, D.10223008, Eksistensi Pemberian Remisi Bagi Narapidana Narkotika Sebagai Upaya Menanggulangi Overcapacity Di Lembaga Pemasyarakatan, Dibimbing oleh Abdul Wahid dan Kamal. Tesis ini mengkaji pemberian remisi bagi narapidana narkotika sebagai upaya mengurangi overcapacity di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu. Overcapacity di Lapas ini terutama disebabkan oleh tingginya jumlah narapidana kasus narkotika. Pemberian remisi, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 7 Tahun 2022, bertujuan untuk mengurangi masa pidana narapidana yang berkelakuan baik dan memenuhi syarat administratif. Remisi berfungsi sebagai insentif bagi narapidana untuk berperilaku baik serta aktif dalam program pembinaan, sekaligus membantu mengurangi jumlah penghuni Lapas. Data menunjukkan bahwa remisi telah membantu mengatasi overcapacity, meskipun hambatan seperti keterlambatan proses administratif dan keterbatasan sumber daya manusia masih menghambat efektivitasnya. Tesis ini juga menyoroti pentingnya pembinaan yang komprehensif dan peningkatan kesadaran narapidana untuk memenuhi syarat remisi, terutama dalam hal perilaku yang baik (register F). Pembinaan yang lebih intensif diperlukan agar narapidana dapat memenuhi syarat tersebut. Untuk mengatasi hambatan, solusi yang diusulkan mencakup penguatan struktur hukum, seperti optimalisasi sumber daya manusia di Kementerian Hukum dan HAM untuk mempercepat proses administratif, serta pembagian tugas yang lebih merata dalam pengelolaan data remisi. Selain itu, partisipasi aktif dari narapidana dalam memperbaiki perilaku mereka juga penting agar remisi dapat lebih efektif, sehingga mendukung rehabilitasi dan menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi di Lapas. Kata Kunci : Remisi, Lembaga Pemasyarakatan, Narapidana Narkotika |