JudulUpaya Penanggulangan Kelebihan Kapasitas Narapidana Melalui Pembebasan Bersyarat Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas LlA Palu |
Nama: MONICA CAECILIA TABOBO |
Tahun: 2024 |
Abstrak ABSTRAK Monica Caecila Tabobo D 101 20 653, Upaya Penanggulangan Kelebihan Kapasitas Narapidana Melalui Pembebasan Bersyarat Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palu, Pembimbing I: Syachdin, Pembimbing II : Kamal Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganilisis untuk mengetahui Implementasi Pembebasan bersyarat terhadap Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palu. Dan untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan pemberian Pembebasan Bersyarat pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Palu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif dan hukum empiris. Melalui penelitian ini dilakukan pendekatan Per-Undang-Undangan (Statute Approach) dan Pendekatan Sosiologi (Sosiologis Approuch). Pengambilan data melalui observasi dan wawancara kepada informan yang telah ditentukan. Teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan Bahwasannya Implementasi Pembebasan Bersyarat pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palu dianggap telah berhasil, karena dapat dilihat program Pembebasan Bersyarat berjalan dengan lancar di Lapas Kelas IIA Palu. Antara yang diusulkan dengan yang terealisasikan mendekati dengan jumlah diusulkan dan jumlah yang terealisasi terus meningkat dari tahun ke tahun. Adapun faktor Internal yang menghambat Pelaksanaan Pemberian Pembebasan Bersyarat pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palu dari tahun ke tahun diantaranya yaitu Prosedur pengusulan Pembebasan Bersyarat terlalu rumit dan memakan waktu yang cukup lama untuk sampai mendapatkan keputusan diterima atau ditolak pengusulan tersebut, Penjamin pihak keluarga Narapidana itu sendiri tidak bersedia menjadi penjamin atau pun pihak keluarga dari Narapidana tidak diketahui keberadaannya, Melanggar hukum disiplin dalam Lapas yang menyebabkan Narapidana tersebut gagal mendapatkan Pembebasan Bersyarat. Kemudian Adapun Faktor Eksternal yang menghambat Pelaksanaan Pemberian Pembebasan Bersyarat Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palu dari tahun ke tahun diantaranya yaitu Terdapat hambatan Psikologis dari masyarakat dalam penerimaan kembali Narapidana dalam masyarakat yang mengakibatkan terhambatnya proses integrasi Narapidana dalam kehidupan sosial masyarakat, kemudian Proses di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sanagat lama karena merupakan pemusatan dari seluruh Rumah Tahanan/Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia. Kata Kunci : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palu, Narapidana, Pembebasan Bersyarat |