ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
| JudulPERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG HAK CIPTA TERHADAP PENAYANGAN DI SITUS STREAMING FILM ILEGAL |
| Nama: MOH. DIMAS MAHENDRA |
| Tahun: 2022 |
| Abstrak ABSTRAK MOH. DIMAS MAHENDRA, D10117083, PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG HAK CIPTA TERHADAP PENAYANGAN FILM DI SITUS STREAMING ILEGAL, Dibimbing oleh Ibu Sitti Fatimah Maddusila dan dibimbing oleh ibu Ratu Ratna Korompot Film adalah hasil karya intelektual seseorang yang di dalamnya melekat Hak Cipta. Keberadaan situs streaming film ilegal merupakan pelanggaran hukum Hak Cipta dan dapat menimbulkan berbagai permasalahan, baik secara ekonomi maupun hubungan internasional. Permasalahan dalam tulisan ini yaitu bagaimana perlindungan hukum terhadap pembuat situs streaming film bajakan? Dan bagaimana upaya hukum pemegang hak cipta terhadap situs pembajakan. Metode yang digunakan adalah metode normatif. penelitian normatif, adalah penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder terhadap asas-asas hukum serta studi kasus yang dengan kata lain sering disebut sebagai penelitian hukum kepustakaan. Dalam undang-undang hak cipta menjelaskan perlindungan hak cipta film/sinematografi dapat perlindungan selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan. Jika melanggar maka akan dikenakan sanksi secara perdata berupa ganti rugi dan juga dengan alternatif penyelesaian sengketa dan arbitrase. Perlindungan hukum bagi pencipta/pemegang hak cipta atas karya film/sinematografi dalam Undang-Undang Hak Cipta maupun Undang-Undang Transaksi Elektronik telah memberi rambu-rambu perlindungan hukum. Akan tetapi undang-undang tersebut belum optimal melindungi pencipta/pemegang hak cipta film/sinematografi dengan masih marak kasus-kasus pembajakan film/sinematografi di situs internet, yang sangat merugikan pencipta/pemegang hak cipta film/sinematografi. Kecanggihan teknologi informasi membuat makin mudahnya orang lain melakukan pembajakan film/sinematografi di berbagai situs internet. Kata Kunci: Film, Hak Cipta, Situs Streaming Ilegal. |