JudulUPAYA APARAT DALAM MENCEGAH PEMASOK NARKOTIKA DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Palu) |
Nama: RIFKI RIVALDI |
Tahun: 2019 |
Abstrak Rifki Rivaldi, D 101 14 079, Upaya Aparat Dalam Mencegah Pemasok Narkotika Di Dalam Lembaga Pemasyarakatan (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Palu), Pembimbing (I) Achmad Allang, S.H., M.H, Pembimbing (II) H. Amiruddin Hanafi, S.H., M.H Narkotika diartikan sebagai suatu zat yang dapat menimbulkan perubahan perasaan, suasana pegamatan/penglihatan karena zat tersebut mempengaruhi susunan syaraf pusat. Fenomena tentang narkotika yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan yaitu dimana berdasarkan penelitian awal yang telah dilakukan dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa memang telah terjadi pemasokkan narkotika di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Palu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya mencegah pemasok narkotika dan hambatan mencegah pemasok narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Palu. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian empiris dengan dua jenis data yaitu data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan dan jenis data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa : (1) Upaya aparat dalam mencegah pemasok narkotika di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Palu yaitu upaya preemtif adalah upaya awal yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pemasokan narkotika, upaya yang dilakukan petugas seperti mengadakan penyuluhan hukum tentang narkotika dan bimbingan spritual keagamaan bagi narapidana. Upaya preventif yaitu pencegahan, seperti memaksimalkan penggeledahan, melakukan pendataan terhadap narapidana yang pernah memakai atau tersangkut masalah narkotika, serta meningkatkan sarana dan prasarana serta mutu SDM petugas Lembaga Pemasyarakatan. Upaya represif yaitu upaya yang dilakukan oleh penegak hukum berupa tindakan atau sanksi. (2) Hambatan yang dihadapi oleh aparat Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Palu yaitu Faktor ketersediaan barang, dengan banyaknya ketersediaan narkotika sehingga dapat mempermudah narapidana mendapatkannya. serta tidak lengkapnya sarana dan prasarana, sarana dan prasarana yang dimaksud seperti alat deteksi, dimana jika kurang lengkapnya sarana dan prasarana akan membuat sistem keamanan di dalam Lembaga Pemasyarakatan menjadi kurang maksimal. |