JudulANGGARAN HIJAU: MODEL PERENCANAAN ANGGARAN BERBASIS SDGS DI DESA LABUAN |
Nama: MOH.YUSRAN PANJILI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Abstract, Sustainable development is a global agenda that encourages the integration of environmental aspects in village budget planning. This study aims to develop a green budgeting model based on the Sustainable Development Goals (SDGs) in Labuan Village. The method used was descriptive qualitative research using interview techniques with five informants, consisting of community leaders and village officials. The results showed that although SDG principles have been adopted through programs such as BUMDes and TPS3R waste management, the integration of environmental aspects in village planning and budgeting is still limited. The main constraints include budget limitations and village officials' understanding of the concept of green budgeting. However, there are concrete efforts to include environmental considerations in the preparation of the APBDes and transparent reporting through the Village Information System (SID). The implications of this research indicate the importance of strengthening institutional capacity and community participation in supporting environmentally sound budget governance. The green budgeting model developed can serve as a reference for other villages in realizing inclusive and sustainable development. Keywords: APBDes, Community Participation, Green Budget, Sustainable Development Abstrak, Pembangunan berkelanjutan merupakan agenda global yang mendorong pengintegrasian aspek lingkungan dalam perencanaan anggaran desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model penganggaran hijau berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Desa Labuan. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik wawancara kepada lima orang informan, yang terdiri dari tokoh masyarakat dan perangkat desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun prinsip-prinsip TPB mulai diadopsi melalui program- program seperti BUMDes dan pengelolaan sampah TPS3R, namun pengintegrasian aspek lingkungan dalam perencanaan dan penganggaran desa masih terbatas. Kendala utama meliputi keterbatasan anggaran dan pemahaman perangkat desa terhadap konsep penganggaran hijau. Namun demikian, ada upaya konkret untuk memasukkan pertimbangan lingkungan dalam penyusunan APBDes dan pelaporan yang transparan melalui Sistem Informasi Desa (SID). Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya penguatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat dalam mendukung tata kelola anggaran yang berwawasan lingkungan. Model penganggaran hijau yang dikembangkan dapat menjadi acuan bagi desa-desa lain dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Kata Kunci: Anggaran Hijau, APBDes, Partisipasi Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan |