JudulDOGMA AKUNTANSI DUI MENRE’ PADA PERNIKAHAN SUKU BUGIS PERANTAU |
Nama: RIZKA WATI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Penulisan ini membahasa tentang Dogma Akuntansi Dui menre’ pada Pernikahan Suku Bugis Perantau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi penelitian ini melalui tekhik wawancara. Penelitian ini dilakukan di Kota Palu Kelurahan Duyu Kacamatan Tatanga. Mahar dalam Bugis perantau adalah pemberian berupa uang atau harta benda terhadap istri menjadi rukun dan syarat sahnya pernikahan, mahar dalam agama islam hukumnya wajib. Mahar dalam hukum islam tidak ditetapkan besar kecilnya melainkan dari kesanggupan suami dan kerelaan istri. Adapunn dui menre’ (uang belanja) dalam tradisi pernikahan Bugis uang yang harus diserahkan calon mempelai laki-laki kepada keluarga calon mempelai perempuan untuk membiayai prosesi perenikahan. Serta sebagai bentuk penghargaan dan memberikan rasa hormat bagi keluarga pihak perempuan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya dui menre’ dalam tradisi pernikahan Bugis adalah status sosial kedua orang tua calon mempelai perempuan, ekonomi, pekerjaan calon mempelai perempuan pendidikan calon mempelai perempuan dan kecantikannya. Dui menre’ atau bisa kita sebut uang belanja dalam pernikahan bugis memiliki dampak sosial dan ekonomi secara signifikan. Secra sosial dui menre’ bisa menjadi simbol status dan harga diri. Secara ekonomi dui menre’ dapat menjadi beban finansial bagi laki-laki dan keluarga jika dapat memenuhi permintaan dui menre’. |