JudulIMPLEMENTASI MODEL KEPEMIMPINAN TADULAKO DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TADULAKO |
Nama: ALIHF WAHYUDI |
Tahun: 2021 |
Abstrak Alihf Wahyudi, “Implementasi Model Kepemimpinan Tadulako di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako” Dibimbing oleh Niluh Putu Evvy Rossanty. ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep kepemimpinan Tadulako dan mendeskripsikan implementasi dari model kepemimpinan Tadulako pada pemimpin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, serta pemanfaatan dokumen dari informan lapangan. Informan pada penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive snowball dan purposive sampling. Alat analisis data yang digunakan yaitu software NVivo 12 Plus. Temuan pertama menemukan indikator beserta dimensi yang membentuk model kepemimpinan Tadulako; Natomalanggai memiliki sifat keadilan, keberanian, dan kedamaian. Nakarama memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan moral. Nakaba pemimpin memiliki motivasi yang tinggi. Nabaraka pemimpin yang memiliki kreatifitas. Nompagile sikap kehati-hatian. Natuvu Mosangata memiliki sifat Amanah dan Kejujuran. Manjaliku Ntodea sifat yang melekat adalah mengayomi. No-epe/mongepe todea memiliki sifat terbuka dan partisipatif. Selanjutnya implementasi pada Dekan sebagai pemimpin di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako yaitu berdasarkan Indikator Natomalaggai, Nakarama, Nakaba, Nompagile, dan No-epe/Mongepe. Dekan mengaplikasikan dengan baik. Ditunjukkan dengan sifat Dekan dalam menjalankan perannya berdasarkan dimensi dari Tadulako. Akan tetapi kurang maksimal berdasarkan indikator Nabaraka, Manjaliku Ntode, dan Natuvu nosnagata. Hal ini dikarenakan dalam proses pendelegasian Dekan oleh pelaksana tugas terdapat kebijakan yang tidak sesuai nilai Natuvu Mosnagata. Kemudian pelayanan pada bagian staff kepegawaian belum begitu efisien karena kuantitas mahasiswa yang begitu banyak. Serta Dekan belum memiliki kreatifitas yang nampak, hanya sekedar menerima saran ide-ide dari bawahan saja. Kata Kunci: Implementasi Model Kepemimpinan, Kearifan Lokal, Tadulako. |