ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
| JudulANALISIS PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN DAN MOTIVASI PERAMBAH KAWASAN HUTAN PADA AREAL KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN SINTUWU MAROSO (KPHP UNIT XII) KABUPATEN POSO |
| Nama: SURJADHI RANTESALU |
| Tahun: 2022 |
| Abstrak ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kondisi penutupan lahan pada areal pengelolaan KPH Sintuwu Maroso (KPHP Unit XII) Kabupaten Poso Tahun 2016 dan Tahun 2021, luas kawasan hutan yang dirambah Tahun 2021 serta motif masyarakat melakukan perambahan kawasan hutan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di areal Kesatuan Pengelolaan Hutan Sintuwu Maroso (KPHP Unit XII) Kabupaten Poso. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pemetaan, pengamatan, wawancara dengan responden, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kondisi penutupan lahan Tahun 2016 dan Tahun 2021 dimana luas penutupan lahan berhutan mengalami penurunan dan luas penutupan lahan tidak berhutan mengalami peningkatan seluas 832 ha. Luas perambahan kawasan hutan Tahun 2021 seluas 3.555 ha atau 3,80 persen dari luas total areal KPH Sintuwu Maroso (KPHP Unit XII) yaitu seluas 93.451 ha. Proyeksi pertambahan jumlah penduduk dari angka pertumbuhan penduduk relatif kecil, perekonomian Desa Didiri tergolong pra sejahtera sedangkan Desa Tokilo tergolong sejahtera. Proporsi rata-rata jumlah petani terhadap total penduduk sebesar 0,67 dengan kebutuhan lahan untuk hidup layak (Z) Desa Didiri seluas 0,71 ha/jiwa/tahun dan Desa Tokilo seluas 0,61 ha/jiwa/tahun. Nilai rata-rata tekanan penduduk 0,684 atau kategori rendah serta daya dukung lahan sebesar 1,45 atau tinggi, pemenuhan kebutuhan ekonomi menjadi motif utama masyarakat melakukan perambahan kawasan hutan, keinginan untuk memiliki lahan di dalam kawasan hutan bukan motivasi utama masyarakat untuk menggarap lahan di areal KPH Sintuwu Maroso (KPHP Unit XII) melainkan pembukaan lahan lebih disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat terhadap informasi batas kawasan hutan di lapangan. Kata kunci: KPH, Penutupan Lahan, Perambahan, Sosial Ekonomi, Kawasan Hutan. |