JudulANALISIS PENGGUNAAN DANA DESA DAN KEMAJUAN DESA DI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015-2018 |
Nama: MUHAMMAD ZEIN |
Tahun: 2020 |
Abstrak ANALISIS PENGGUNAAN DANA DESA DAN KEMAJUAN DESA DI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015-2018 Muhammad Zein1, Chairil Anwar2, Mohamad Ichwan3 email: zein@bps.go.id 1 Mahasiswa Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan Pasca Sarjana Universitas Tadulako 2 Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 3 Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako ABSTRAK Pelaksanaan program dana desa ternyata menuai banyaknya pro dan kontra terkait pengelolaan anggarannya. Jika pengelolaan anggaran baik, dan memiliki tujuan yang terarah, sangat dimungkinkan desa untuk lebih maju. Sangat perlu dilakukan evaluasi untuk melihat apakah program dana desa memberikan dampak positif terhadap desa, serta mengurangi besarnya jurang pemerataan pembangunan antara desa dengan kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dana desa dengan kemajuan desa, bagaimana realisasi dana desa di Provinsi Sulawesi Tengah, pengaruh penggunaan dana desa terhadap peningkatan infrastruktur di desa, serta faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kemajuan desa di Provinsi Sulawesi Tengah 2015-2018. Penelitian ini menggunakan data IPD (Indeks Pembangunan Desa) hasil dari Survei PODES (Potensi Desa) yang dilaksanakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) Tahun 2014 dan 2018. Cakupan penelitian meliputi semua desa di 13 Kabupaten/Kota yakni sebanyak 1.842 desa serta laporan tahunan dari Konsultan pendamping wilayah (KPW) VI di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil penelitian menunjukkan realisasi dana desa di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2015-2018, sekitar 64,68 persen digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana (sapras), sedangkan 35,32 persen digunakan untuk pembangunan non sarana prasarana (non sapras) termasuk pemberdayaan. Kurun waktu Tahun 2014 hingga 2018, terjadi peningkatan infrastruktur desa di Provinsi Sulawesi Tengah. Secara tidak langsung, hal ini didorong oleh adanya dana desa. Hasil analisis Diskriminan menunjukkan faktor yang paling mempengaruhi kemajuan desa Tahun 2018 di Provinsi Sulawesi Tengah untuk menjadikan desa tertinggal menjadi desa berkembang adalah variabel pelayanan dasar, dan faktor yang paling mempengaruhi kemajuan desa Tahun 2018 di Provinsi Sulawesi Tengah untuk menjadikan desa tertinggal menjadi desa mandiri adalah variabel pelayanan publik. Kata Kunci: Dana Desa, Indeks Pembangunan Desa, BUMDes, Diskriminan THE ANALYSIS OF VILLAGE FUNDS UTILIZATION AND VILLAGE DEVELOPMENT IN SULAWESI TENGAH PROVINCE 2015-2018 Muhammad Zein1, Chairil Anwar2, Mohamad Ichwan3 email: zein@bps.go.id 1 Student of Postgraduate of Rural Area Development Study Program, Tadulako University 2 Lecturer of Department of Economics and Development Studies, Faculty of Economics Tadulako University 3 Lecturer of Department of Economics and Development Studies, Faculty of Economics Tadulako University ABSTRACT The implementation of village funds program resulted in many pros and cons related to budget management. If budget management is good, has a directional goal, it is very possible for the village to be more advanced. It is necessary to conduct an evaluation to find whether the village funds program has a positive impact on villages and reduces the magnitude of the development gap between rural and urban areas. This study aims to determine how the management of village funds and village progress, how the realization of village funds in Central Sulawesi Province, the effect of the use of village funds on improving infrastructure in the village, and what factors affect the level of village progress in Central Sulawesi Province 2015-2018. This study applied data of IPD (Village Development Index) from PODES (Village Potential) Survey conducted by BPS (Central Statistics Agency) in 2014 and 2018. The scope of the study included the entire villages in 13 districts/cities, namely 1.842 villages and annual reports from Regional assistant consultant VI (KPW) at Department of Community Empowerment Service (PMD) in Central Sulawesi Province. The results show that the realization of village funds in Central Sulawesi Province in 2015-2018, which is around 64.68 percent. It uses for the construction of facilities and infrastructure. Meanwhile, 35.32 percent is uses for non-infrastructure development including empowerment. In the period of 2014 to 2018, there is an increase in village infrastructure in Central Sulawesi Province. It means that, this is driven by the existence of village funds. The result of the discriminant analysis indicates that the most influence factor is the progress of villages in 2018 of Central Sulawesi Province that changes underdeveloped villages into developing villages, it is the basic service variable. Furthermore, the most affected factor of village progress in 2018 of Central Sulawesi Province to make disadvantaged villages become independent villages is variable of public service. Keywords: Village Fund, Village Development Index, BUMDes, Discriminant. |