JudulEVALUASI EKONOMI HUTAN RAKYAT SEBAGAI PENGHASIL BAHAN BAKU INDUSTRI KAYU OLAHAN DI DESA BERABAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG |
Nama: KARMAN |
Tahun: 2021 |
Abstrak ABSTRAK KARMAN, Evaluasi ekonomi hutan rakyat sebagai bahan baku industri kayu olahan di Desa Beraban Kabupaten Parigi Moutong. (Dibimbing oleh Patta Tope dan Imran Rachman) Hutan merupakan aset negara yang memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan yaitu berupa manfaat langsung yang dirasakan dan manfaat tidak langsung. Hutan juga sebagai sumberdaya yang dapat menyediakan barang dan jasa untuk keperluan masyarakat dan negara. Oleh karena itu, pengolahan hutan di suatu wilayah telah menjadikan hutan sebagai sumberdaya utama dalam pembangunan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat masing-masing riap dari jenis fast growing dan slow growing yang layak dijadikan sebagai bahan baku industri kayu olahan, menganalisis umur optimum dan riap maksimal dari masing-masing jenis fast growing dan slow growing agar dapat digunakan untuk kebutuhan industri kayu olahan dan menganalisis secara finansial dari masing-masing jenis fast growing dan jenis slow growing untuk mengetahui yang mana lebih menguntungkan. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober - November 2019 yang meliputi: orientasi lapangan, penyusunan rencana penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, analisis data hasil penelitian dan penyusunan naskah tesis. Penelitian dilaksanakan pada hutan rakyat yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong Propinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini mengkombinasikan metode telahan dokumentasi (documentation study) dari berbagai sumber data sekunder dan metode langsung (direct method), yaitu pengumpulan data primer di lapangan dengan teknik wawancara (interview), observasi lapangan (field observation) dan pengamatan langsung terhadap potensi tegakan, pengukuran diameter dilakukan pada diameter batang setinggi dada, perhitungan volume dengan menghitung diameter dan tinggi pohon berdasarkan faktor bentuk suatu pohon , menghitung riap volume rata-rata tahunan (MAI), dan kelayakan finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa riap maksimum jenis cepat tumbuh (jabon : 41,33 m³/ha/th) lebih dari 15 m3/ha/thn pada umur optimum 8 tahun dan riap pertumbuhan lambat tumbuh (nantu, palapi, jati super dan jati putih) lebih kecil dari 15 m3/ha/thn, secara finansial, jenis cepat tumbuh (jabon) lebih menguntungkan daripada yang lambat tumbuh (nantu, jati super dan jati putih) kecuali pengusahaan palapi karena setelah dianalisis tidak layak untuk diusahakan dan jenis cepat tumbuh (jabon) memiliki skala usaha dengan luasan lebih kecil daripada yang lambat tumbuh (nantu, palapi, jati super dan jati putih), sehingga lebih berpotensi untuk dikembangkan daripada yang lambat tumbuh. Kata kunci : Hutan rakyat, kayu slow growing dan fast growing, Desa Beraban |