JudulAnalisis Pendapatan Dan Investasi Olahan Kakao Batangan Skala UMKM Di Kota Palu (Studi Rapoviaka Simple) |
Nama: MOH. RIFALDI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tercatat sebesar US$1,19 triliun pada Tahun 2021. Data tersebut juga berasal dari penduduk Indonesia yang bekerja di berbagai sektor. Mayoritasnya 40,6 juta jiwa atau 29,96 persen terserap di sektor pertanian. Faktor penting yang menyebabkan sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai petani adalah wilayah Indonesia yang dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga beriklim tropis. Hal ini membuat musim di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dengan adanya dua musim tersebut, membuat masyarakat kita menanam berbagai jenis tanaman, seperti padi, sayur-sayuran, jagung, kelapa sawit, pohon karet, kopi, teh, rempah-rempah, dan menjadi bahan olahan cokelat yaitu kakao. Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2021, mencatat bahwa pada Tahun 2021 Indonesia memproduksi kakao sebanyak 706.500 ton. Sedangkan provinsi penghasil kakao terbesar pada Tahun 2021 adalah Sulawesi Tengah, yakni mencapai 130.600 ton. Kota Palu sendiri, terdapat Industri Kecil dan Menengah (IKM) olahan cokelat yang mengolah biji kakao menjadi produk cokelat dan digemari oleh hampir semua kalangan yaitu Rapoviaka Simple yang menjadi produsen olahan cokelat batangan cukup terkenal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui serta menganalisis pendapatan dan investasi olahan kakao batangan skala UMKM di Kota Palu (Studi Rapoviaka Simple). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis pendapatan dan analisis kriteria investasi meliputi Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) serta Payback Period (PP). Hasil penelitian yang dilakukan pada olahan kakao batangan skala UMKM di Kota Palu (Studi Rapoviaka Simple) yaitu pendapatan per tahun Rp145.574.844 dan kriteria investasi dengan tingkat discount factor 6 persen meliputi Net Present Value (NPV) per tahun Rp112.320.750, Benefit Cost Ratio (BCR) per tahun 1,9, serta Payback Period (PP) per tahun 0,1 Tahun atau 1 Bulan 6,5 Hari. Berdasarkan analisis tersebut, dapat diketahui bahwa investasi menguntungkan. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat melakukan analisis pendapatan dan investasi olahan kakao batangan skala UMKM di Kota Palu (Studi Rapoviaka Simple) lebih dari 1 tahun. Kata Kunci: Pendapatan, Investasi, Olahan Kakao, UMKM, Rapoviaka Simple, dan Menguntungkan. |