JudulAnalisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah (Allium Ceppa) Di Desa Soulove Kecamatan Sigi Biromaru |
Nama: MUHAMMAD RIVALDI KAMIN |
Tahun: 2021 |
Abstrak ABSTRACT Muhammad Rivaldi Kamin C. 101 15 063, Analysis of Shallot Farming Income in Soulove Village, Sigi Biromaru District. Supervised by (I) Eko Jokolelono, and (II) Samuel Yulius Sir. The research aims to determine and analyze the income obtained by shallot farmers whether there were any benefits obtained by farmers from shallot farming in Soulove Village, Sigi Biromaru District. The determination of the research area was carried out by purposive sampling (intentionally), while the determination of the sample was carried out through Systematic Random Sampling and the total population of 75 farmers. This research used a farm feasibility analysis method. The results show that the average production cost is IDR 5.532.994.97 per farmer with a total production of 836.52 kg and a land area of 0.18 Ha. The average income earned is IDR 16.842.400.00 per farmer and the average income of shallot farmers is IDR 11.333.440.23 per farmer. Shallot farming is feasible to be implemented and developed in terms of the R/C ratio eligibility criteria, namely R/C> 1, which is 3.13 per farmer. Based on the Break-Even Point (BEP) analysis, it can be seen that the BEP of shallot production per farmer has exceeded the break-even point, namely with an average break-even point of 272.689/Kg and the BEP price per farmer of IDR. 20.160/kg. Based on the research results, shallot farming in the research area is feasible and profitable. Keywords: Income, Farming Feasibility, Shallots. ABSTRAK Muhammad Rivaldi Kamin C. 101 15 063, Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah di Desa Soulove Kecamatan Sigi Biromaru. Yang dibimbing oleh Pembimbing Utama Bapak Eko Jokolelono dan dan Pembimbing Pendamping Bapak Samuel Yulius Sir. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pendapatan yang diperoleh petani bawang merah, dan untuk mengetahui dan menganalisis ada tidaknya keuntungan yang diperoleh petani dari usahatani bawang merah di Desa Soulove Kecamatan Sigi Biromaru. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling (sengaja), sementara penentuan sampel dilakukan secara Systematic Random Sampling dengan jumlah populasi sebanyak 75 petani. Penelitian ini menggunakan metode analisis kelayakan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata biaya produksi sebesar Rp.5.532.994,97 per petani dengan jumlah produksi sebesar 836,52 kg dan dengan luas lahan 0,18 Ha. Penerimaan yang didapat rata-rata sebesar Rp.16.842.400,00 per petani dan pendapatan petani bawang merah rata-rata sebesar Rp.11.333.440,23 per petani. Usahatani Bawang Merah layak untuk dilaksanakan dan dikembangkan ditinjau dari kriteria kelayakan R/C ratio yakni R/C > 1 yaitu sebesar 3,13 per petani. Berdasarkan analisis Break Even Point dapat diketahui BEP produksi bawang merah per petani selama ini sudah melampaui titik impas yaitu dengan rata-rata titik impas sebesar 272.689/Kg dan BEP harga per petani sebesar Rp.20.160/kg. Berdasarkan hasil penelitian, usahatani bawang merah di daerah penelitian sudah layak dan menguntungkan. Kata Kunci: Pendapatan, Kelayakan Usahatani, Bawang Merah. |