JudulANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BINAAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) PASCA BENCANA TAHUN 2018-2019 (STUDI KASUS USAHA PENJAHIT DAN BENGKEL) DI KECAMATAN ULUJADI KOTA PALU |
Nama: MUQSIT MOHAMMAD ARYO |
Tahun: 2022 |
Abstrak ABSTRAK : MUQSIT MOHAMMAD ARYO, C10114028, Analisis Pendapatan Dan Kelayakan Usaha Binaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pasca Bencana Tahun 2018-2019 (Studi Kasus Usaha Penjahit Dan Bengkel) di Kecamatan Ulujadi Kota Palu. Yang dibimbing oleh Pembimbing Utama Dr. Sitti Rahmawati, SE.,M.Si dan Pembimbing Pendamping Dr.Nudiatulhuda Mangun, SE.,M.Si. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana Visi Indonesia (WVI) adalah lembaga non-profit (tanpa keuntungan) dan dibiayai oleh perusahaan besar sebagai donator yang turut hadir membantu masyarakat yang berdampak langsung dari bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi terutama untuk masyarakat dibagian Kecamatan Ulujadi Kota Palu. Program pengentasan kemiskinan bagi masyarakat yang terdampak pasca bencana untuk membangun kembali usaha yang sebelumnya hancur berdampak bencana, tujuannya meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Palu khususnya Kecamatan Ulujadi. Pembekalan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan dan bantuan modal berupa uang sebesar Rp.4.000.000 untuk kembali membuka usaha yang dipandang mampu menyelesaikan masalah ekonomi bagi masyarakat di Kecamatan Ulujadi. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui berapa besar biaya produksi, pendapatan, penerimaan dan R/C (Revenue Cost) pada usaha penjahit dan bengkel di Kecatamatan Ulujadi Kota Palu, 2) Untuk mengetahui kelayakan usaha kerajinan menjahit dan usaha bengkel melalui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kecamatan Ulujadi Kota Palu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh/sensus. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan alat analisis yaitu analisis biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan rasio pendapatan/biaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah produksi usaha bengkel sebesar 78 unit/bulan sedangkan penjahit 259 unit/bulan. Biaya produksi usaha bengkel di Kecamatan Ulujadi terdiri dari yaitu biaya tetap sebesar Rp. 35.695.000 dan biaya variabel sebesar Rp. 30.296.000 sehingga total biaya produksi sebesar Rp. 65.991.000. Penerimaan yang diperoleh sebesar Rp. 185.324.000 sehingga pendapatan bersih yang diperoleh sebesar Rp.119.353.000 sedangkan Biaya produksi usaha penjahit di Kecamatan Ulujadi terdiri dari yaitu biaya tetap sebesar Rp. 12.673.000 dan biaya variabel sebesar Rp. 509.000 sehingga total biaya produksi sebesar Rp. 13.182.000. Penerimaan yang diperoleh sebesar Rp. 18.665.00 sehingga pendapatan bersih yang diperoleh sebesar Rp.5.483.000. Kata Kunci : Produksi, Penerimaan, Pendapatan, Kelayakan Usaha, Bengkel, dan Penjahit |