JudulKomunikasi Kesehatan Kader Posyandu Dalam Mewujudkan Kualitas Balita Bebas Stunting Di Desa OLoboju Kecamatan Sigi Kota |
Nama: RAHMI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Rahmi (B 501 21 261) Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public Relation Universitas Tadulako. Skripsi Komunikasi Kesehatan Kader Posyandu dalam Mewujudkan Kualitas Balita Bebas Stunting Di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Kota. Dibimbing oleh Febri Herawati Sebagai Konsultan I dan Donal Adrian Sebagai Konsultan II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi Kesehatan kader posyandu dalam mewujudkan kualitas balita bebas stunting di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Kota. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif dengan dasar penelitian studi kasus dan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi dengan informan yang telah di pilih melalui teknik purposive sampling. Jumlah informan 4 orang yang terdiri dari Bidan Desa Oloboju, Kader Posyandu, dan 2 Ibu Balita. Analisis data terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi kesehatan kader posyandu dalam mewujudkan kualitas balita bebas stunting di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Kota dalam proses pencegahan stunting adalah (a) Melakukan penimbangan dan pengukuran tumbuh kembang anak setiap bulan, dalam kegiatan tersebut kader posyandu melakukan komunikasi antarpribadi di sela-sela melakukan pendampingan orang tua balita seperti memberikan informasi atau edukasi makanan bergizi dan menyampaikan kondisi anak, dan menanyakan kebiasaan anak; (b) Melakukan pemberian makanan bergizi, vitamin dan susu, hal ini kader posyandu memberikan bantuan tersebut untuk meningkatkan kesehatan anak; (c) Kerja sama dengan instansi yang mendukung pencegahan stunting, seperti dalam bentuk memberikan bantuan dan sosialisasi dan penyuluhan pada masyarakat dan orang tua balit; (d) Melakukan kunjungan rumah, dalam pencegahan ini kader posyandu memberikan edukasi kesehatan dan informasi kepada orang tua balita secara empati; dan (e) Menggunakan media sosial facebook, spanduk dan poster, dan speaker mesjid. Kata Kunci: Komunikasi Kesehatan, Kualitas, Bebas Stunting |