Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulModel Komunikasi Opsir Dan Orang Muda Terpanggil Selama Masa Pra-Kandidat Dalam Bala Keselamatan Di Kota Palu
Nama: KRISNA PUSPITA
Tahun: 2023
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model komunikasi antara opsir dan Orang Muda Terpanggil selama masa Pra-Kandidat dalam Bala Keselamatan di Kota Palu. Penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dengan dasar penelitian studi kasus ini, menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi dengan narasumber yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana peran opsir (sumber) untuk memberikan pelatihan, menentukan penempatan para OMT, memberikan bimbingan pastoral dan terakhir memperkuat panggilan keopsiran dari para OMT. Sementara itu, peran OMT adalah untuk melakukan pekerjaan rumah atau kantor, pelayanan korps, belajar, dan juga peningkatan skill. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa komunikasi formal yang terjalin dalam model komunikasi ini melalui dua cara yaitu, Firman Tuhan dan juga pelatihan umum OMT yang diadakan oleh Kantor Pusat Divisi Palu Raya. Sementara komunikasi nonformal terjadi melalui 3 cara, yaitu komunikasi interpersonal melalui komunikasi langsung dan komunikasi menggunakan media. Selain itu, komunikasi interpersonal juga terjalin melalui tugas-tugas harian yang dijalani para OMT dengan adanya pekerjaan rumah ataupun kantor, English Service dan juga kewajiban untuk membaca alkitab setiap hari. Selanjutnya, hambatan yang ada dalam komunikasi langsung, pertama lama waktu penempatan para OMT yang mengharuskan mereka untuk membiasakan diri dengan tugas-tugas di tempat yang baru. Selain itu, adanya sistem hierarki dalam keorganisasian Bala Keselamatan yang membuat para OMT harus mendahulukan tugas-tugas dari opsir dengan pangkat tertinggi. Daya tangkap para OMT yang berbeda-beda juga menjadi salah satu hambatan di mana para opsir tidak jarang perlu untuk mengulangi penyampaian tugas yang diberikan kepada OMT yang mereka didik. Selanjutnya, adanya hambatan dalam komunikasi menggunakan media disebabkan oleh pembiasaan diri para opsir dan juga OMT dalam menggunakan media HT dan juga jaringan atau gangguan terhadap koneksi internet saat menggunakan aplikasi WhatsApp dalam berkomunikasi di luar lingkungan kantor.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up