JudulKomunikasi Terapeutik Terapis Pada Anak Autis Di Klinik Manggala Palu |
Nama: SARAH TRI ANGGRAINI |
Tahun: 2024 |
Abstrak Sarah Tri Anggraini, B50118246 “Komunikasi Terapeutik Terapis pada Anak Autis Di Klinik Manggala Palu” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di bawah bimbingan Muh. Isa Yusaputra dan Nurhaidar Penelitian ini berjudul bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi terapeutik terapis pada anak autis di Klinik Manggala Palu. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Teknik sampling yang dipakai adalah purposive (disengaja), dengan total informan berjumlah dua orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam (indepth interview), observasi, dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan analisis kualitatif, yaitu: melakukan pengamatan, pengumpulan data, reduksi data, interpretasi data, dan penarikan kesimpulan Penelitian ini ditemukan bahwa terdapat penerapan komunikasi terapeutik oleh terapis pada pasien anak autis dalam meningkatkan kemandirian. Terdapat empat fase tahapan interaksi komunikasi terapeutik yang wajib dijalani oleh terapis sebelum menerapi, yaitu fase pra interaksi pada dasarnya merupakan tahap awal yang mana terapis mulai menggali kemampuan yang dimiliki sebelum melakukan kontak dengan pasien, fase perkenalan atau orientasi menjadi tahap yang penting karena momen ini yang akan menjadi penentu sikap anak autis kepada terapis selanjutnya, fase kerja bisa dikatakan sebagai tahapan inti dari seluruh tahapan komunikasi terapeutik, berhasil atau tidaknya komunikasi terapeutik, sebagian besar ditentukan dari tahap kerja ini, dan fase terminasi dimana dalam tahap ini dapat dilakukan proses evaluasi untuk merumuskan tindakan yang akan dilakukan dalam sesi terapi selanjutnya. Sehingga,komunikasi terapeutik yang dilakukan terapis selalu mengutamakan kebutuhan utama dari pasien. Terapis selalu mengutamakan pesan verbal dalam proses terapi, dan penerapan komunikasi terapeutik oleh terapis pada pasien anak selalu berdasarkan dalam empat fase terapi di Klinik Manggala Palu, kendala dalam melakuakan terapi anak terkadang tidak mau melakukan terapi disebabkan berupa adanya sisa-sisa gejala dari gangguan konsentrasi pikiran yang dideritanya, kondisi yang masih fluktuatif, dan adanya stressor baru selama proses rehabilitasi. Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Terapis, Autis |