Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulMAKNA SIMBOLIK NOLAMA TAI PADA BUDAYA SUKU KAILI DI DESA TOMPE
Nama: EGAWATI
Tahun: 2025
Abstrak
Egawati, B50118235, “Makna Simbolik “Nolama Tai” pada budaya suku kaili di Desa Tompe)”, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako, dibawah Bimbingan Edwan Pembimbing I Dan Nurhaidar Sebagai Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna simbolik dari tradisi Nolama Tai, sebuah ritual adat yang masih dijalankan oleh masyarakat Suku Kaili di Desa Tompe, Sulawesi Tengah. Ritual ini dilaksanakan ketika seorang perempuan hamil anak pertama memasuki usia tujuh bulan masa kehamilan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan landasan teori semiotika Roland Barthes, yang membagi makna menjadi tiga tingkatan: denotasi, konotasi, dan mitos. Berdasarkan hasil temuan, pada level denotasi, unsur-unsur seperti ayam jantan dan betina, daun pinang, batang pisang, cucur, nasi kuning, dan darah hewan hanya tampak sebagai benda-benda fisik dalam ritual. Namun secara konotasi, benda-benda tersebut mencerminkan nilai-nilai seperti doa, harapan keselamatan, serta keseimbangan dalam kehidupan. Contohnya, ayam melambangkan keharmonisan, batang pisang sebagai simbol daya tahan, dan daun pinang sebagai pelindung dari gangguan gaib. Pada tingkatan mitos, keseluruhan prosesi memperlihatkan keyakinan kolektif masyarakat Kaili akan pentingnya menjaga hubungan selaras antara manusia, alam semesta, dan leluhur, demi menjauhkan ibu dan bayi dari ancaman roh jahat (rate). Dari temuan ini, dapat disimpulkan bahwa Nolama Tai lebih dari sekadar warisan budaya; ia merupakan bentuk komunikasi spiritual yang mencerminkan jati diri masyarakat Kaili. Di tengah kehidupan modern, ritual ini menjadi pengingat akan pentingnya mempertahankan kearifan lokal dan tradisi leluhur. Kata Kunci: Nolama Tai, simbolik, denotasi, konotasi, mitos, budaya Kaili, semiotika

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up