JudulKOMUNIKASI PERSUASIF BHABINKAMTIBMAS DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KECAMATAN PALU SELATAN |
Nama: SAHRUL RAMADHAN |
Tahun: 2025 |
Abstrak Sahrul Ramadhan, Stambuk B50118187. Program Studi Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Public Relations. Skripsi “Komunikasi Persuasif Bhabinkamtibmas dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba di Kecamatan Palu Selatan” di bawah Bimbingan Sumarni Zainuddin dan Dyah Fitria Kartika Sari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik komunikasi persuasif yang digunakan Bhabinkamtibmas dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di Kecamatan Palu Selatan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori teknik komunikasi persuasif menurut Effendy yang memuat lima poin penting, yaitu: teknik asosiasi, teknik integrasi, teknik ganjaran atau pay of technique, teknik tataan atau icing device, dan teknik red herring. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, yakni komunikasi persuasif Bhabinkamtibmas dalam mencegah penyalahgunaan narkoba, Bhabinkamtibmas Kecamatan Palu Selatan melakukan lima kegiatan dalam rangka mencegah penyalahgunaan Narkoba. Kelima kegiatan tersebut antara lain melakukan pengunjungan door to door, memiliki kemampuan problem solving, mengadakan lapangan pekerjaan, melakukan sosialisasi, dan siap siaga. Sejalan dengan melakukan kelima kegiatan tersebut, Bhabinkamtibmas juga turut menerapkan empat teknik komunikasi persuasif, yaitu : a). teknik asosiasi ( persuasi Bhabinkamtibmas dikaitkan dengan testimoni korban penyalahgunaan narkoba), b). teknik integrasi (Bhabinkamtibmas melakukan pendekatan personal dalam waktu ke waktu melalui kegiatan sambang), c). teknik ganjaran atau pay of technique (upaya Bhabinkamtibmas mengadakan lapangan kerja yang mendorong keberhasilan persuasi), dan d). teknik tataan atau icing device (kemampuan Bhabinkamtibmas dalam menyesuaikan pesan persuasi dengan mengenali karakteristik audiens sebelum melakukan sambang dan sosialisasi) dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di Kecamatan Palu Selatan. Sedangkan e). teknik red herring (Bhabinkamtibmas dalam melakukan praktik ini kurang terlihat penerapannya disebabkan oleh kondisi komunikasi dilapangan yang cenderung informal, serta keterbatasan ruang lingkup) sehingga belum diimplementasikan secara optimal. Kata Kunci: Komunikasi Persuasif, Sosialisasi, Penyalahgunaan Narkoba. |