JudulRepresentasi Budaya Patriarki Dalam Film Yuni (Analisis Semiotika Roland Barthes) |
Nama: TRIANA SURYANINGRUM |
Tahun: 2022 |
Abstrak ABSTRAK Triana Suryaningrum Stambuk B501 18 119. Program Studi Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Broadcasting. Skripsi “Representasi Budaya Patriarki (Analisis Semiotika Roland Barthes)” dalam bimbingan Bapak Achmad Herman sebagai pembimbing satu dan Bapak Muh. Isa Yusaputra sebagai pembimbing dua. Film sebagai salah satu media massa yang menampilkan video visual. Lewat adegan-adegan yang disajikan untuk menyampaikan pesan dan makna yang tersirat dalam adegan. Berbagai cerita yang bisa dikemas menjadi film, dari cerita anak, rakyat, percintaan, hingga isu-isu sosial yang kerap ditemui dalam kehidupan masyarakat. Isu yang masih kerap banyak ditemui adalah isu perempuan, kita ketahui bahwa banyak hal tentang perempuan yang bisa difilmkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui budaya patriarki direpresentasikan dalam film Yuni berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif melalui pendekatan analisis semiotika sebagai teknik analisis data. Analisis semiotika merupakan suatu studi ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda dalam suatu konteks skenario, gambar, teks, dan adegan di film menjadi sesuatu yang dapat dimaknai. Analisis Semiotika Roland Barthes menggunakan versi yang jauh sederhana dari ahli semiotika lainnya. Barthes menggunakan tiga tataran dalam melihat tanda yaitu tataran denotasi awal dari sebuah penjelasan tanda yang dilihat kemudian beranjak pada tataran konotasi dalam tataran konotasi ini berlanjut lagi dalam mitos. Berdasarkan hasil ditemukan bahwa representasi budaya patriarki dalam film Yuni dominan diperlihatkan pada scene atau pada tokoh perempuan yang mempunyai masalah dalam pernikahan hingga pendidikannya. Budaya Patriarki yang dialami perempuan ini menimbulkan persoalan dalam hak sosial sebagai manusia. Dalam film tersebut posisi perempuan menjadi posisi yang dirugikan, tidak hanya itu perempuan disebutkan sebagi orang yang tidak perlu mendapatkan pendidikan yang layak dan menjadi hal yang lumrah karena dinilai lemah dan tidak bisa lebih tinggi derajatnya dari laki-laki. Stigma perempuan menjadi sosok yang lemah dan bisa dikontrol oleh laki-laki masih dirasakan oleh perempuan dalam film tersebut. Ditambah lagi tokoh utama yaitu Yuni, hidupnya dibelenggu oleh mitos dan hal tabu yang membatasi dirinya seperti dalam alur cerita Yuni yang menolak lamaran Iman dan kedua laki-laki lainya, konon katanya sikap tersebut akan mengakibatkan karma berupa susah mendapatkan jodoh dikemudian hari. Selain itu, budaya patriarki dalam film ini mengungkapkan atau memberikan pesan bahwa selama budaya itu masih terus menurus dibiasakan dan tidak adanya keberanian untuk melawannya, selama itupula perempuan masih terus dianggap sebagai yang paling rendah. Kata Kunci : Film, Analisis Semiotika, Represntasi, Budaya Patriarki. |