JudulWacana Diskriminasi Perempuan Dalam Novel (Analisis Wacana Kritis Sara Mills Dalam Novel "Cantik Itu Luka" Karya Eka Kurniawan) |
Nama: FAIRUZ RAIHANA SAFITRI |
Tahun: 2022 |
Abstrak Fairuz Raihana Safitri, Stambuk B 501 18 087. Program Studi Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Jurnalistik. Skripsi “Wacana Diskriminasi Perempuan dalam Novel (Analisis Wacana Kritis Sara Mills dalam Novel Cantik itu Luka Karya Eka Kurniawan)” dalam bimbingan Bapak Achmad Herman dan Bapak Muhammad Wahid. Novel sebagai salah satu bentuk dari media massa tidak terlepas dari ideologi penulisnya. Lewat jalan ceritanya, novel mulai berusaha untuk menampilkan berbagai permasalahan sosial yang tengah terjadi pada kehidupan masyarakat. Perempuan dan segala permasalahannya merupakan isu yang tetap eksis dan diminati saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk wacana diskriminasi perempuan dalam novel Cantik itu Luka berdasarkan analisis wacana kritis Sara Mills. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif melalui pendekatan analisis wacana sebagai teknik analisis data. Analisis wacana merupakan pendekatan yang mengkaji relasi antara bahasa dengan konteks yang melatarbelakanginya. Analisis Wacana Kritis Sara Mills melihat pada posisi subjek-objek dan posisi penulis-pembaca. Subjek penelitian ini adalah sumber data pendukung seperti wawancara dan data terkait penelitian dengan objek penelitiannya adalah kalimat-kalimat yang mengandung wacana diskriminasi perempuan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, yakni diskriminasi perempuan dalam novel Cantik itu Luka dominan diperlihatkan pada adegan di mana beberapa tokoh perempuan mengalami kekerasan seksual berupa diperkosa. Adegan pemerkosaan yang ditampilkan melalui beberapa tokoh perempuan menimbulkan persoalan yang kuat, karena berkaitan dengan kultur dan ideologi masyarakat yang masih menyalahkan perempuan ketika mengalami pelecehan. Dalam novel tersebut, posisi subjek dominan ditempatkan pada laki-laki dan posisi perempuan sebagai objek menjadi hal yang lumrah dan sering ditemukan, karena dinilai lemah dan tidak dapat dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan pembaca dapat menafsirkan novel ini sesuai dengan kehendaknya. Sebab, penulis menyerahkan sepenuhnya kepada pembaca mengenai penafsiran novel ini. Diskriminasi perempuan di dalam novel ini mengungkapkan bahwa selama pikiran negatif mengenai perempuan masih melekat di pikiran laki-laki, maka perempuan akan selalu menjadi korban kekerasan seksual, tidak peduli perempuan itu cantik atau tidak, berpakaian tertutup atau tidak, selama masih berwujud perempuan, maka ia masih rentan mengalami diskriminasi. Sekaligus pada novel Cantik itu Luka menampilkan perempuan yang cantik akan lebih banyak mengalami penderitaan, padahal tidak seorang pun bisa memilih dengan cara dan bentuk seperti apa mereka dilahirkan. Pada akhirnya, novel tersebut melestarikan praktik diskriminasi perempuan. Kata Kunci : Analisis Wacana Kritis, Sara Mills, Diskriminasi, Perempuan. |