Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulKOMUNIKASI PERSUASIF TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS PALASA KEPADA MASYARAKAT TERPENCIL DALAM PELAKSANAAN VAKSINASI BOOSTER DIKABUPATEN PARIMO
Nama: MOH. FIKRIAWAN VARWANSYAH
Tahun: 2025
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik-teknik komunikasi persuasif dan hambatan yang dihadapi oleh Tenaga Kesehatan dalam upaya mempersuasif masyarakat terpencil Didesa Lambori Kec. Palasa Kab. Parigi Moutong, dalam kegiatan Vaksinasi Booster unutk meningkatkan perlindungan tubuh dari serangan virus. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan dasar penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui Wawancara Mendalam, Observasi dan Dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari 6 orang yang dipilih secara Purposive yaitu Tenaga Kesehatan Puskesmas, dan Masyarakat Terpencil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kesehatan Puskesmas Palasa menggunakan 5 teknik komunikasi Persuasif dalam memengaruhi masyarakat terpencil untuk melakukan vaksinasi Booster, yaitu Teknik Integrasi, Teknik Ganjaran, Teknik Tataan, Teknik Asosiasi dan Teknik Red-herring. Dalam Teknik Integrasi Tenaga Kesehatan melakukan penyesuaian diri dengan masyarakat terpencil. Dalam menerapkan Teknik Ganjaran para Tenaga Kesehatan mengiming-imingkan suatu hadiah berupa sembako DLL bagi masyarakat yang mau mengikuti kegiatan sosialisasi. Selanjutnya pada penerapan Teknik Tataan para Tenaga Kesehatan memilih kata-kata yang bisa dipahami oleh masyarakat terpencil dalam penyampaian informasi manfaat Vaksinasi Booster. Dan melakukan Teknik Asosiasi para Tenaga Kesehatan menyampaikan informasi mengenai bahayanya virus serta berkolaborasi dengan tokoh masyarakat dan instansi terkait dalam membangun kepercayaan dan motivasi masyarakat untuk melakukan Vaksinasi Booster. Kemudian dalam penerapan Red-Herring para Petugas Kesehatan melakukan penyesuaian bahasa yang mana menggunakan bahasa daerah (Lauje) agar mudah dipahami oleh masyarakat terpencil yang belum bisa berbahasa Indonesia. Ada beberapa faktor hambatan yang dialami Tenaga Kesehatan seperti hambatan psikologis yaitu gangguan prasangka dan ketakutan masyarakat terpencil akan disuntik, dan juga hambatan ekologis yang mana berasal dari lingkungan masyarakat terpencil yang masih susah menggunakan Bahasa Indonesia (masih menggunakan bahasa daerah). Kata Kunci: Komunikasi Persuasif, Tenaga Kesehatan, Masyarakat Terpencil.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up