JudulKOMUNIKASI INTERPERSONAL KONSELOR DALAM PENDAMPINGAN PECANDU NARKOBA DI BNN PROVINSI SULAWESI TENGAH |
Nama: REZKY RAHMANIA |
Tahun: 2024 |
Abstrak Rezky Rahmania, B50117166 “Komunikasi Interpersonal Konselor Dalam Pendampingan Pecandu Narkoba Di BNN Provinsi Sulawesi tengah” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Di bawah bimbingan I Fadhliah Selaku Pembimbing I dan Ahmad Fauzan Selaku Pembimbing II. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari konselor yang bekerja di BNN Provinsi Sulawesi Tengah dan klien yang sedang menjalani rehabilitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal antara konselor dan klien memainkan peran penting dalam proses rehabilitasi. Proses komunikasi ini terdiri dari beberapa tahap berdasarkan Teori Penetrasi Sosial, yaitu tahap orientasi, tahap penjajakan afektif, tahap afektif, dan tahap pertukaran stabil, pada tahap orientasi, konselor berusaha untuk menciptakan kesan yang baik satu sama lain, interaksi pada tahap ini cenderung berlangsung dalam situasi formal dan terbatas. Pada tahap penjajakan afektif, hubungan semakin dalam dengan saling berbagi perasaan, emosi, dan pengalaman pribadi yang mendalam. Pada tahap afektif munculnya perasaan kritis dan evaluatif pada level yang lebih dalam yaitu ketika konselor berpikir dan menilai baik atau burukny, tepat atau tidaknya hal yang dilakukan klien terhadap konselor dan pada tahap pertukaran stabil artinya sudah ada keterbukaan tanpa adanya batasan berbicara dan bersikap spontanitas tanpa rasa canggung atau malu.Hambatan yang dihadapi konselor dalam komunikasi meliputi hambatan fisik seperti ruangan yang tidak memadai, hambatan psikologis seperti prasangka dan emosi, serta hambatan semantik seperti perbedaan bahasa atau istilah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa efektifitas komunikasi interpersonal konselor sangat mempengaruhi keberhasilan rehabilitasi pecandu narkoba. Oleh karena itu, disarankan agar BNN Provinsi Sulawesi Tengah meningkatkan fasilitas dan pelatihan bagi konselor untuk mengatasi hambatan komunikasi yang ada, serta mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif untuk mendukung proses rehabilitasi klien. Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Konselor, Klien Narkoba |