Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulKOMUNIKASI INTERPERSONAL SUAMI ISTRI BEDA AGAMA (STUDI KASUS PASANGAN SUAMI ISTRI DI KECAMATAN BALAESANG)
Nama: VEGA HERY POLAKITAN
Tahun: 2022
Abstrak
ABSTRAK Vega Hery Polakitan, B 501 17 148 “Komunikasi Interpersonal Suami Istri Beda Agama (Studi Kasus Pasangan Suami Istri di Kecamatan Balaesang)” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako di bawah bimbingan Sitti Murni Kaddi sebagai (konsultan 1) dan Fitriani Puspa Ningsih, sebagai (konsultan II) Penelitian ini dilatar belakangi adanya fenomena pasangan suami istri beda agama yang kemudian memutuskan untuk menjalani hubungan rumah tangga beda agama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komunikasi interpersonal suami istri beda agama dalam menjalani hubungan rumah tangga beda agama di Kecamatan Balaesang. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan dasar penelitian studi kasus (case study), melalui teknik wawancara mendalam dan observasi partisipan. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 6 (enam) orang atau 3 (tiga) pasangan suami istri yang dipilih melalui teknik purposive sampling, dengan pendekatan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi interpersonal pasangan suami istri beda agama dalam menjalani hubungan rumah tangga beda agama di Kecamatan Balaesang terdapat enam indikator dengan menggunakan teori manajemen koordinasi makna, yaitu isi, suami istri beda agama menganggap bahwa hubungan mereka adalah takdir yang diberikan sama tuhan. Tindak tutur, menghindari pembahasan mengenai agama. Episode, menjalankan kewajibannya sebagaimana pasangan suami istri pada umumnya. Hubungan, dalam menjalani hubungan rumah tangga beda agama suami istri beda agama membuat peraturan yang telah mereka sepakati seperti tidak mempermasalahkan agama pasangannya dan tidak memaksakan agama anak. Naskah kehidupan, memutuskan untuk menjalin hubungan rumah tangga beda agama dikarenakan pasangan beda agama saling mencintai. Pola budaya, pasangan suami istri beda agama melakukan ibadahnya dengan cara yang berbeda sesuai dengan ajaran agama mereka. Terdapat tiga indikator dengan menggunakan teori pendukung, teori interaksi simbolik, yaitu Pikiran, mengatur tatanan rumah tangga beda agama ada yang memasang gambar atau simbol-simbol keagamaan didalam rumah sebagai sikap ketoleransian dan juga ada yang tidak memasangnya karena menghindari kesalahpahaman. Diri mengedepankan ketoleransian baik itu dalam menata rumah dan mempersiapkan makanan. Masyarakat, dalam berinteraksi suami istri beda agama tidak hanya menyesuaikan diri dengan pasangannya namun juga menyesuaikan terhadap keluarga maupun dengan lingkungan masyarakat. Kata Kunci: Komunikasi interpersonal, Pasutri Beda agama

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up