JudulMAKNA SIMBOLIK ADAT NOKESO SUKU KAILI RAI DI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG |
Nama: UJANG ARWIANSYAH |
Tahun: 2024 |
Abstrak ABSTRAK Ujang Arwiansyah, B501 17 147, Jurusan Ilmu Komunikasi, Skripsi Makna Simbolik Adat Nokeso Suku Kaili Rai Di Desa Tambu Kecamatan Balaesang. Dibawah Bimbingan Oleh Edwan Selaku Konsultan I dan Giska Mala Rahmarini Sebagai Konsultan II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja makna simbolik adat Nokeso Suku Kaili Rai di Desa Tambu Kecamatan Balaesang. Hal ini dilandasi minimnya pengetahuan dikalangan remaja suku Kaili akan budaya lokal utamanya pada upacara adat Nokeso. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode Snowball Sampling. Dengan menggunakan teori Charles Sander Peirce Analisis Semiotik Pierce terdiri dari 3 aspek penting sehingga sering disebut dengan segitiga makna atau triangle of meaning (LittleJohn, 1998) Tujuan utama penggunaan metode deskriptif yaitu menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala. Informan dalam penelitian ini adalah Ketua Adat dan Tokoh adat Suku Kaili di Desa Tambu Kecamatan Balaesang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tiga langkah yaitu : (1) observasi, (2) wawancara, (3) dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Masyarakat Desa Tambu Kecamatan Balaesang apabila melakukan pernikahan dan sunatan maka harus melaksanakan tradisi adat Nokeso. Tradisi adat Nokeso merupakan upacara yang rutin dilakukan masyarakat suku Kaili di Desa Tambu ketika memasuki masa remaja dengan menggosok gigi bagian atas maupun bawah menggunakan benda yang terdiri dari menggosokkan gigi tonanipaka asa dengan mengguanakan batu, emas, dan telur sebanyak 3 kali tersebut yaitu menamkan kewajiban dan tanggung jawab yang akan mendatang ketika menjalani masa dewasa atau berkeluarga. Harapan-harapan itu di simbolkan dengan Batu, Emas dan Telur. Batu bermakna kokoh, karena dalam kehidupan suku kaili rai wajib mempunyai keteguhan jiwa serta keteguhan prinsip yang harus di pertahankan terhadap sesuatu yang dihadapin dalam hidup berumah tangga nantinya. Emas merupakan logam mulia, benda yang sangat berharga ketika dipakai untuk menjunjung penampilan dan menunjukan identitas seseorang, sebab itu suku kaili menjadikan simbol Emas agar nantinya kehidupan mereka mulia dan terhormat dan layaknya Emas dalam kehidupan mereka mendatang. Telur ayam dimaknai dengan sumber rezeki dan keturunan, suku kaili memili simbol telur ayam agar kehidupan mereka mendatang mendapat keturunan yang banyak layaknya ayam dan mempunyai rezeki yang berlimpah di masa mendatang. Keterlibatan dewan adat, khususnya ketua adat mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam melestarikan, menjaga, mempertahankan dan memperkenalkan kepada masyarakat lain tentang tradisi sosial suku Kaili dalam sebuah wisata budaya. Kata Kunci : Makna Simbolik, Adat Nokeso, Suku Kaili |