JudulKonsep Diri Mahasiswa Berpenampilan Androgini (Suatu Studi Fenomenologi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNTAD) |
Nama: MAHARANI MAISARAH DWIFA |
Tahun: 2021 |
Abstrak ABSTRAK Maharani Maisarah Dwifa, B 501 16 048 “Konsep Diri Mahasiswa Berpenampilan Androgini (Suatu Studi Fenomenologi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNTAD” Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako, di bawah bimbingan Mahpuddin dan Ahmad Fauzan. Mahasiswa yang berpenampilan androgini mendapatkan stigma negatif, mereka yang dianggap mengubah penampilan yang tidak sesuai dengan seks biologisnya. Penggunaan kata waria, lesbian hingga transgender bahkan bullying terhadap penampilan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami konsep diri mahasiswa yang berpenampilan androgini. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif, melalui pendekatan fenomenologi, dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga (3) orang mahasiswa ilmu komunikasi yang dipilih secara purposive. Pemilihan informan yang memenuhi kriteria-kriteria mahasiswa berpenampilan androgini yang telah ditentukan oleh peneliti seperti cara berpakaian baik maskulin atau feminim. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsep diri mahasiswa berpenampilan androgini melalui ketiga subjek. Pertama AR merasa nyaman dalam berpenampilan androgini sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan memiliki rasa kepuasaan atas dirinya sendiri. AR terkesan cuek dengan penilaian orang lain dan bersikap biasa saja dengan perundungan yang AR alami. Kedua KK menjadi dirinya sendiri dan bersikap apa adanya, KK nyaman berpenampilan androgini dan setiap saran dijadikan evaluasi diri untuk menjadi pribadi lebih baik lagi dan KK pun ingin dipandang normal sebagai perempuan. Ketiga FM menerima dirinya sendiri dan apa yang FM tampilkan masih batas wajar seperti berpenampilan laki-laki pada umumnya tetapi dengan pembawaan dan berperilaku feminim. FM bersifat sensitif terhadap penilaian orang lain dan menimbulkan perasaan risih. Adapun dari keempat informan pendukung mengatakan bahwa perempuan yang berpenampilan maskulin atau tomboy lebih diterima di lingkungan berbanding terbalik dengan laki-laki yang berpenampilan feminim seringkali dilabeli dengan sebutan banci atau waria. Kata Kunci : Konsep Diri, Androgini, Fenomenologi |