ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
| JudulGerakan Sosial Papua Pada Media Online Kompas.com (Analisis Semiotika Fotografi Jurnalistik) |
| Nama: MUHAMMAD AKBAR TAN |
| Tahun: 2022 |
| Abstrak Fotografi jurnalistik merupakan suatu cara media dalam menggambarkan peristiwa yang akan mereka beritakan. Pemilihan fotografi jurnalistik pun tidaklah semerta-merta sembarangan, melainkan penuh dengan proses klasifikasi dan seleksi ketat di bagian redaksi media. Hal ini bertujuan agar pemberitaan yang media publikasikan dapat memberikan kesan kejadian dengan adanya gambar dari peristiwa ang terjadi di lapangan. Selain itu, menampilkan foto pada pemberitaan juga dapat memberikan pembaca berita informasi tambahan terkait ciri khas satu media dalam memberitakan dan juga terkait ideologi yang dimiliki suatu media dalam memberitakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos pada fotografi jurnalistik di media online Kompas.com dalam pemberitaan gerakan sosial Papua pasca penyerangan dan penghancuran asrama mahasiswa Papua di kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan proses observasi, dokumentasi dan studi pustaka sebagai teknik pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif, yang bertujuan memberikan gambaran sistematis dan menganalisis objek yang diteliti. Penelitian ini didasari dengan penelitian Analisis Semiotika Roland Barthes yang bertujuan mengungkap makna denotasi, konotasi dan mitos. Subyek dari penelitian ini adalah fotografi jurnalistik pemberitaan gerakan sosial Papua pasca penyerangan asrama mahasiswa Papua. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa fotografi jurnalistik yang dipublikasikan oleh media online Kompas.com pada pemberitaan gerakan sosial Papua pasca penyerangan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, terbukti bahwa Kompas.com tidak hanya menampilkan kronologis kejadian aksi demo menentang rasisme saja, melainkan menampilkan simbol-simbol yang mengisyaratkan tentang referendum, anarki, PEPERA 1969, keterlibatan TAPOL, hingga Neo-konfederasi. |