JudulPerubahan Konsep Diri Anggota Komunitas Plutonium Palu |
Nama: DWI WIGIATI |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK Dwi Wigiati, B 501 12 033 “Perubahan Konsep Diri Anggota Komunitas Plutonium Palu” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Dibawah Bimbingan Muh. Khairil Konsultan I Dan Andi Akifah Konsultan II. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan konsep diri sebelum dan sesudah menjadi seorang anggota di Komunitas Cosplay Plutonium. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan informan yang berjumlah 5 (lima) orang anggota aktif Komunitas Plutonium Palu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi disertai wawancara mendalam dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri anggota komunitas Plutonium diperoleh melalui interaksi sebagai tanggapan dari pesan verbal maupun non-verbal berupa simbol-simbol yang mereka berikan. Dalam proses interaksinya, anggota komunitas Plutonium ini melakukan pengelolaan kesan dalam komunitas maupun kehidupan sosialnya. Dari hasil penelitian tampak bahwa konsep diri anggota komunitas Plutonium merupakan konsep diri positif, karena dapat belajar dari pengalaman masalahnya selama menjadi anggota komunitas, bersikap positif dalam menghadapi orang lain yang lebih hebat ketika sedang mengikuti kompetisi Cosplay, mampu menyikapi masalah yang dihadapi selama menjadi anggota komunitas, dan dapat merancang strategi untuk masa depan dan harapannya yang akan datang, serta merancang bagaimana rencana Cosplay untuk kegiatan atau event selanjutnya. Gambaran Cooley tentang looking-glass self ketika kita melihat diri kita di depan cermin, dan merasa tertarik karena semuanya itu sesuai dengan apa yang dibayangkan. Berdasarkan gambaran tersebut, konsep diri anggota komunitas Plutonium secara signifikan ditentukan atas apa yang ia pikirkan tentang pikiran orang lain mengenai dirinya. Anggota komunitas Plutonium merasa berhasil menjadi seorang Cosplayer yang hebat lewat penafsirannya atas realitas fisik dan sosial yang ia terima, seperti memenangkan berbagai kompetisi Cosplay di berbagai daerah serta pujian yang datang dari lingkungan sekitarnya atas prestasi yang ia raih, kemudian mengembangkannya menjadi suatu sikap bangga atas penilaian orang lain terhadap dirinya. Kata kunci : Konsep Diri, Interaksi Simbolik, Pengelolaan Kesan, The Looking Glass Self |