JudulMakna Kultural Yang Terkandung Dalam Lagu Patampasu (analysis Semiotika Pada Lagu Salibow Ensamble Dalam Album Palu Perlu 2016) |
Nama: WILDAN KURNIA RABBANY |
Tahun: 2019 |
Abstrak ABSTRAK Wlidan Kurnia Rabbany, nomor stambuk B 501 11 037, Makna Kultural Dalam Lagu Patampasu (Analisis Semiotika Pada Lagu Salibow Ensamble Album Palu Perlu 2016), Dr. H. Astuti, M.Si Pembimbing I dan Andi Akifah, S.Sos, M.ICTM Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyampaian makna kultural yang ada dalam lagu Salibow Ensamble yang berjudul Patampasu. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan pandangan baru tentang bahwa musik merupakan produk kesenian yang memiliki pesan-pesan kultural, bukan hanya sekedar sebuah komoditas hiburan semata. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dan dokumentasi berupa pementasan Salibow Ensamble serta rekaman lagu Patampasu. Adapun yang menjadi objek penelitian ini ialah lagu Patampasu, baik secara lirik maupun musik. Subjek penelitian ini ialah lagu Salibow Ensamble yang berjudul Patampasu. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah analisis semiotika Roland Barthes yaitu signifikansi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified yang disebut denotasi, yaitu makna sebenarnya dari tanda. Sedangkan signifikansi tahap kedua, digunakan istilah konotasi, yaitu makna yang paling subjektif atau paling tidak, intersubjektif yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos. Mitos merupakan lapisan pertanda dan makna yang paling dalam (Vera, 2014:30). .Adapun hasil penelitian ini ialah musik yang disampaikan oleh Salibow Ensamble yang berjudul Patampasu merupakan suatu garapan seni yang kaya akan makna-makna kultural dan juga sebagai salah satu media untuk mempromosikan Kota Palu sebagai kota empat dimensi yang jarang dimiliki oleh daerah lain yang ada di Indonesia. Penggambaran yang dilakukan Salibow Ensamble melalui lagu Patampasu yang mengambil spirit dari musik tradisional suku Kaili merupakan wujud bahwa kekhasan yang dimiliki masing-masing daerah yang ada di Kota Palu seperti daerah gunung, laut, sungai, dan lembah yang memiliki ciri khas masing-masing, baik dari segi geografis, maupun dari segi kebiasaan dan adat istiadat. Kata Kunci: Dadendate, Pesan Sosial, Suku Kaili |