ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
| JudulAnalisis Wacana Dalam Narasi Negeri Seribu Megalit Melalui Media Sosial Tiktok Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah |
| Nama: TANTI |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak TANTI Stambuk B 401 21 273 “ Analisis Wacana Dalam Narasi „Negeri Seribu Megalit? Melalui Media Sosial Tiktok Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah” Dibimbing oleh Irwan Waris dan Sisrilnardi. Skripsi ini megacu pada 25 referensi, terdiri dari 16 buku akademik, dan 9 jurnal ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi wacana dalam narasi „Negeri Seribu Megalit? yang diproduksi dan disebarluaskan melalui media sosial Tiktok oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini memfokuskan diri pada bagaimana relasi kuasa dan mekanisme kontrol yang berperan dalam pembentukan narasi tersebut, serta bagaimana strategi komunikasi pemerintah membentuk cara berfikir publik terhadap dirinya, identitas dan potensi daerah. Rumusan masalah penelitian ini adalah “ Bagaimana Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah membentuk wacana „Negeri seribu megalit? melalui media sosial tiktok. Penelitian ini mengunakan teori kekuasaan Michael Foulcault yang digunakan untuk mengungkap praktik diskursif yang merefleksikan dan memproduksi kekuasaan dalam narasi budaya yang diangkat. sementara itu, teori komunikasi pemerintah Harold D Laswell untuk menelaah bagaimana penyampaian informasi dan pesan dari pemerintah dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku dan opini masyarakat. Metode yang digunakan adalah Analisis Wacana Kritis (AWK). Hasil penelitian menunjukan bahwa narasi „Negeri Seribu Megalit? dibangun tidak hanya sebagi strategi budaya dan promosi wisata, tetapi juga sebagai bentuk legitimasi simbolik kekuasaan pemerintah dalam membentuk identitas lokal dan agenda pembangunan. Wacana ini menjadi bentuk kekuasaan yang bekerja dengan mekanisme kontrol yang tampil secara halus dalam membentuk perilaku berfikir masyarakat. Wacana ini memuat pemilihan representasi budaya yang memperkuat citra positif pemerintah, sekaligus mengabaikan keragaman narasi dari masyarakat lokal. Kata kunci : Analisis wacana kritis, kekuasaan, Komunikasi Pemerintah, Narasi budaya, Media sosial Tiktok Sulawesi tengah |