ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
| JudulPEMBUKAAN LAHAN BARU DI DESA SANDANA KECAMATAN GALANG KABUPATEN TOLI-TOLI DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI POLITIK |
| Nama: LUCKY FATURRAHMAN |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak Lucky Faturrahman, Nomor Stambuk B40121218, Judul : “Pembukaan Lahan Baru di Desa Sandana Kecamatan Galang Kabupaten Toli-toli Dalam Perspektif Ekologi Politik” di bawah bimbingan Bapak Nurhannis sebagai pembimbing I dan Bapak Mahfuzat sebagai pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana proses pembukaan lahan di Desa Sandana dalam Perspektif Ekologi Politik. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Blaikie dan Brookfield dengan tiga indikator yaitu : Kontrol dan Akses Sumber Daya, Kebijakan dan pengelolaan lahan, Dinamika kekuasaan dan konflik. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, serta informan yang diwawancara diambil secara purposive dengan mempertimbangkan responden sebagai pihak-pihak terkait untuk mencapai tujuan penelitian. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yaitu Sekertaris Desa Sandana, Ketua Badan Permusyawaratan Desa Sandana, Masyarakat Desa Sandana, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tengah, GAKKUMLHK Seksi II Palu. Penelitian ini dilakukan di Desa Sandana Kecamatan Galang Kabupaten Toli-toli. Penelitian ini menggunakan teknik penggumpulan data atau teknik menggunakan studi pustaka, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pembukaan lahan dilakukan tanpa ijin lingkungan hal ini menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove di Desa Sandana, dan juga hak masyarakat untuk menerima bantuan tanah tidak diberikan secara merata karena pada saat pembagian sertifikat banya aparat desa yang menerima bantuan tanah tidak sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Pembukaan lahan yang seharusnya menjadi solusi untuk masyarakat yang kurang mampu malah disalah gunakan oleh oknum Pemerintah Desa untuk kepentingan pribadi dan mengesampingkan hak masyarakat. Kata kunci : Pembukaan lahan, ekologi politik, Sandana |