Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulEKSISTENSI PECALANG DALAM MENDUKUNG KEAMANAN DAN KETERTIBAN DI DESA KARYA MUKTI KECAMATAN DAMPELAS KABUPATEN DONGGALA
Nama: ANANDA KRISNA
Tahun: 2025
Abstrak
ANANDA KRISNA dengan Stambuk B 401 21 078 mengangkat judul penelitian "Eksistensi Pecalang dalam Mendukung Keamanan dan Ketertiban di Desa Karya Mukti" di bawah bimbingan Bapak Muh Nawawi sebagai dosen pembimbing pertama dan Bapak Harianto Lamading sebagai dosen pembimbing kedua. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Pecalang dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Desa Karya Mukti serta menganalisis keterkaitan peran mereka dengan sistem pemerintahan desa. Penelitian ini juga berupaya mengkaji bagaimana pengetahuan dan budaya lokal Pecalang dapat dikaitkan dengan penyelenggaraan pemerintahan desa, terutama dalam aspek keamanan dan ketertiban masyarakat. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan enam informan utama serta dokumentasi terkait. Selain itu, data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti catatan resmi desa dan laporan kegiatan Pecalang guna memberikan konteks tambahan bagi analisis. Dalam penelitian ini, teori praktik sosial Pierre Bourdieu (1977) menjadi kerangka analisis utama, mencakup konsep habitus, modal, dan arena. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pecalang berperan penting dalam menjaga keamanan berbasis adat, tetapi masih menghadapi kendala dalam memperoleh legitimasi formal dalam struktur pemerintahan desa. Pecalang mengandalkan modal sosial dan budaya dalam menjalankan tugasnya, tetapi keterbatasan dalam aspek hukum dan ekonomi menjadi hambatan dalam mengoptimalkan perannya. Meskipun Pecalang memiliki modal budaya dan sosial yang kuat, keterbatasan regulasi dan minimnya pengakuan formal menjadi kendala dalam sinergi dengan pemerintahan desa. Oleh karena itu, lebih banyak regulasi yang terstruktur diperlukan agar Pecalang dapat terintegrasi secara lebih efektif dalam sistem pemerintahan desa serta berkontribusi secara maksimal dalam menjaga keamanan dan melestarikan budaya setempat. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi oleh desa-desa lain yang ingin mengadopsi model keamanan berbasis kearifan lokal dalam sistem pemerintahan desa. Selain itu, studi ini merekomendasikan adanya regulasi yang lebih jelas, seperti Peraturan Desa (Perdes) atau Surat Keputusan (SK), guna mengatur peran Pecalang secara legal dalam struktur keamanan desa. Dengan adanya pengakuan ini, Pecalang akan lebih mudah menjalin koordinasi dengan aparat keamanan desa, seperti Linmas dan Bhabinkamtibmas, dalam menjaga stabilitas sosial.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up