JudulKONFLIK PEMANFAATAN RUANG ANTARA MASYARAKAT TOPONYILO DAN PT POSO ENERGY DI KABUPATEN POSO |
Nama: ANDI ABDULLAH K. IBRAHIM |
Tahun: 2024 |
Abstrak Andi Abdullah K. Ibrahim, Nomor Stambuk B 401 20 235, dengan judul Skripsi“Konflik Pemanfaatan ruang antara Masyarakat Toponyilo dan PT.Poso Energy di Kabupaten Poso”. Di bawah bimbingan Bapak Nurhannis sebagai pembimbing I dan Bapak La Husen Zuada sebagai pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik ruang yang terjadi dan menjelaskan perspektif masing-masing pihak tentang ruang (Danau Poso), serta menguraikan peran pemerintah dalam penyelesaian konflik PT. Poso Energy dan Masyarakat Toponilo. Penelitian ini menggunakan Teori Henri Lefebvre tentang ruang spasial dan produksi ruang. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa konflik pemanfaatan ruang antara Masyarakat dan PT. Poso Energy disebabkan oleh pebedaan perspektif perusahaan, pemerintah dan masyarakat dalam mengkonstruksi ruang. Pertama, perspektif perusahan memandang ruang (Danau Poso) sebagai sumberdaya yang dapat diolah untuk kepentingan energi nasional. Kedua, perspektif pemerintah memandang Danau Poso sebagai ruang yang dapat dikelola untuk menunjang pendapatan ekonomi daerah. Ketiga, perspektif masyarakat memandang Danau Poso sebagai ruang hidup dan tumbuh kembangnya nilai-nilai sosial budaya yang secara turun temurun dipraktekan dan harus dilestarikan, seperti monilo (menangakap ikan di danau) dan mosango (upacara adat yang dilakukan di danau). Upaya penyelesaian konflik yang dilakukan belum efektif, karena PT. Poso Energy dan Pemerintah lebih menggunakan aspek ekonomi dalam pendekatan penyelesaian konflik, sedangkan masyarakat menginginkan penyelesaian konflik melalui pendekatan sosial budaya. Keterikatan emosional masyarakat dengan sumber daya mereka tidak dapat diukur dengan nilai ekonomi. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat perbedaan perspektif dalam memandang ruang anatara perusahaan dan Masyarakat, sehingga penelitian ini merekomendasikan pemerintah dan perusahaan agar lebih partisipastif dalam perencanaan pembangunan. Kata Kunci: Konflik, Pemanfaatan Ruang, Masyarakat Adat,Poso. |