JudulCOLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGEMBANGAN WISATA KULINER RONO TAPA DI DESA LERO, KECAMATAN SINDUE, KABUPATEN DONGGALA |
Nama: ICHSAN SODIKIN |
Tahun: 2024 |
Abstrak Ichsan Sodikin, Nomor Stambuk B 401 20 141, dengan judul: “Collaborative Governance dalam Pengembangan Wisata Kuliner Rono Tapa Di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala”, di bawah bimbingan Bapak Nurhannis sebagai Pembimbing I dan Bapak Mahfuzat sebagai Pembimbing II. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana langkah- langkah atau program yang dibangun secara bersama antara Pemerintah Desa dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam Pengembangan Wisata Kuliner Rono Tapa Di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Hal ini ditekankan bahwa kolaborasi yang dilakukan tersebut merupakan bentuk jembatan dalam pengembangan wisata untuk membangun destinasi. Penelitian ini menggunakan teori dari Ansell Dan Gash, dengan lima aspek yaitu: dialog tatap muka, membangun kepercayaan, komitmen terhadap proses, berbagi pemahaman, hasil sementara. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang. Data yang terkumpul disaring dan dipilih berdasarkan hasil kebutuhan dan kemudian di analisis dengan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dilihat dari proses kolaborasi antara Pemerintah Desa dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam Pengembangan Wisata Kuliner Rono Tapa Di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, menunjukkan bahwa dari lima aspek yang dikemukakan tiga diantaranya sudah berjalan dengan baik yaitu: dialog tatap muka, membangun kepercayaan, komitmen terhadap proses dilihat dengan pertemuan yang saling berkoordinasi. Adapun dua aspek lainnya yang perlu ditingkatkan adalah berbagi pemahaman, hasil sementara yang belum maksimal karena hanya melakukan pertukaran informasi, sosialisasi, dan membagikan desain namun belum terealisasikan, dan kurangnya sarana prasarana, serta tingkat kepuasan dari pengunjung belum terpenuhi secara maksimal. Jadi, kolaborasi tersebut belum terlaksana dengan baik sehingga perkembangan wisata kuliner Rono Tapa belum berkembang. Kata Kunci : Dialog Tatap Muka, Membangun Kepercayaan, Komitmen Terhadap Proses, Berbagi Pemahaman, Hasil Sementara |