| JudulMAKNA PENDIDIKAN BAGI NELAYAN ETNIS BUGIS DI DESA SONI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI |
| Nama: INDRAWATI |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak Indrawati Stambuk B30121046, judul skripsi “Makna Pendidikan bagi Nelayan Etnis Bugis di Desa Soni Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli” di bimbing oleh Muhammad Marzuki Pembimbing utama dan Siti Hajar N. Aepu Pembimbing Pendamping. Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Pendidikan adalah fondasi pengembangan diri dan kemajuan masyarakat, namun di Indonesia, akses dan kualitas pendidikan masih menghadapi tantangan nyata, terutama di kalangan komunitas nelayan. Secara historis, keterbatasan ekonomi dan kuatnya budaya maritim sering kali membuat nelayan kurang memprioritaskan pendidikan. Seiring berjalannya waktu dan kemajuan informasi, keadaan ini mulai bergeser. Di Desa Soni, nelayan etnis Bugis kini menaruh harapan besar pada pendidikan sebagai jalan bagi anak-anak mereka menuju masa depan yang lebih baik. Keadaan ini didukung dengan kondisi prasarana pendidikan yang memadai dan peningkatan jumlah anak nelayan yang bersekolah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menggali fenomena tersebut secara mendalam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis kondisi, makna pendidikan, serta mengidentifikasi faktor-faktor pemaknaan pendidikan bagi nelayan etnis Bugis di Desa Soni. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, observasi lapangan, wawancara mendalam dengan tujuh informan yang dipilih secara purposive, serta dokumentasi. Data yang terkumpul diolah melalui tahapan editing, kategorisasi, interpretasi makna, dan perumusan simpulan. Hasil penelitian di Desa Soni menunjukkan adanya pergeseran kondisi pendidikan di kalangan masyarakat nelayan Bugis. Semula ditandai oleh rendahnya tingkat pendidikan, Peningkatan infrastruktur dan kesadaran pendidikan formal menjadi prioritas utama bagi orang tua nelayan untuk anak-anaknya. Pendidikan dimaknai sebagai bekal fundamental untuk masa depan yang lebih baik, sebuah investasi penting untuk meningkatkan kualitas hidup, memperluas peluang kerja, dan mengubah nasib keluarga. Keyakinan ini diperkuat oleh peran aktif orang tua, dukungan lingkungan termasuk prasarana pendidikan yang memadai, yang menjadikan pendidikan sebagai kunci mobilitas sosial dan sarana untuk melepaskan diri dari keterbatasan profesi nelayan tradisional. Namun, kondisi ekonomi yang tidak stabil, norma pernikahan dini yang masih berlaku, dan otonomi pilihan anak teridentifikasi sebagai faktor-faktor utama yang turut membentuk pemaknaan dan menjelaskan adanya variasi hasil pendidikan di lapangan, meskipun terdapat keinginan dan kemampuan ekonomi. Kata kunci: Pendidikan, Nelayan, etnis Bugis |