Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPERILAKU KONSUMSI MINUMAN KERAS PADA ANAK MUDA DUSUM MALEI, DESA LALOMBI, KABUPATEN DONGGALA
Nama: NUR IFANSYAH
Tahun: 2025
Abstrak
ABSTRAK Nur Ifansyah, Stambuk B30121045, Program Studi Antropologi, Jurusan Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako. Judul Skripsi: PERILAKU KONSUMSI MINUMAN KERAS PADA ANAK MUDA DUSUN MALEI DESA LALOMBI KABUPATEN DONGGALA. Dibimbing oleh Muhammad Marzuki selaku pembimbing utama dan Siti Hajar N. Aepu sebagai pembimbing pendamping. Konsumsi minuman keras (miras) di kalangan generasi muda merupakan fenomena sosial yang tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan, tetapi juga di perdesaan seperti Dusun Malei, Desa Lalombi, Kabupaten Donggala. Perilaku ini tidak selalu dipandang sebagai penyimpangan, melainkan sering menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, sarana interaksi sosial, dan simbol kebersamaan dalam pergaulan atau perayaan tertentu. Fenomena ini menarik untuk dikaji karena miras memiliki berbagai makna yang berbeda bagi pelakunya, bergantung pada konteks sosial, budaya, dan relasi antarindividu. Penelitian ini mengangkat masalah 1). Bagaimana praktik konsumsi miras dilakukan oleh anak muda di Dusun Malei? 2). Mengapa anak muda di Dusun Malei mengonkonsumsi miras?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk memahami praktik dan alasan konsumsi minuman keras dari pengalaman subjektif para anak muda. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, pengamatan, wawancara, dan dokumentasi terhadap enam informan berusia 19-21 tahun yang merupakan anak muda Dusun Malei dengan teknik analisis data yaitu editing data, kategori data, penafsiran data, serta perumusan kesimpulan dan saran. Hasil penelitian ini menemukan bahwa konsumsi miras di pengaruhi oleh rasa penasaran, pengaruh teman, serta kondisi sosial yang melingkupi mereka. Praktik konsumsi ini umumnya berlangsung dalam suasana kebersamaan dan perayaan, dengan akses miras yang mudah melalui produksi lokal dari pohon enau. Selain itu, miras juga dimaknai sebagai pelarian dari tekanan hidup, sarana menjaga penerimaan sosial, serta simbol kebersamaan dalam kelompok anak muda di Dusun Malei. Kata Kunci: Minuman keras, Anak muda, Fenomenologi, Kebersamaan, Dusun Malei.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up