Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulRuang Dan Representasi : Jejak Peradaban Pelabuhan Tua Kota Donggala
Nama: ANDI PUTRI RAMADANI
Tahun: 2025
Abstrak
Andi Putri Ramadani, B30121005. Program Studi Antropologi, Jurusan Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Judul Skripsi “Ruang dan Representasi : Jejak Peradaban Pelabuhan Tua Kota Donggala” dibimbing oleh Ikhtiar Hatta selaku pembimbing utama dan M. Junaidi selaku pembimbing pendamping. Penelitian menjelaskan tentang ruang dan representasi budaya dengan latar pelabuhan tua Donggala sebagai ruang yang diproduksi dari kekuasaan dan kepentingan ekonomi (kapitalisme) yang dalam catatan sejarah sejak jaman kolonial hingga saat sekarang ini. Perspektif ruang Lefebvre yang menjelaskan tentang produksi ruang, ruang sosial dan representasi ruang digunakan untuk melihat pelabuhan Donggala menjadi pusat perdagangan dan interaksi sosial berbagai kelompok sosial baik masyarakat lokal maupun pendatang bukan hanya semata sebagai transaksi ekonomi, tetapi juga terjadi pertukaran nilai budaya dan mereka hidup dan bekerja dalam ruang (pelabuhan) yang sama. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara dengan tokoh masyarakat beserta sejarawan lokal. Pelabuhan Donggala tidak hanya sebagai ruang fisik yang berfungsi sebagai tempat distribusi komoditas perdagangan, tetapi juga sebagai ruang sosial yang mencerminkan dinamika ekonomi, sosial, budaya masyarakat Donggala. Peninggalan sejarah terkait dinamika seperti pelabuhan, kantor syabandar dan bea cukai, gudang kopra, menara pemantau (mercu suar) dan kompleks pergudangan di dalam kota. Di wilayah kota Donggala pusat pertumbuhan seperti toko Teng Hieng, Cung Hwa School, Sekolah Islam YPPI, Bioskop Muara yang menggambarkan keragaman aktifitas dan tumbuh kembang kota pelabuhan Donggala. Beberapa sentra permukiman etnis pendatang seperti perkampungan di kelurahan Labuan Bajo, kompleks pertokoan dan permukiman komunitas lokal yang terkait dengan aktifitas ekonominya dan mendukung kegiatan distribusi komoditas di pelabuhan Donggala. Pedagang Cina, Arab, Bugis pekerja migran Gorontalo, dan pekerja dari komunitas lokal etnis Kaili. Ruang fisik dan ruas sosial yang yang tercipta bukan hanya terjadi di pelabuhan tetapi juga menghubungkan dengan daerah-daerah yang menjadi sumber komoditas yang diperdagangkan melalu pelabuhan Donggala. Beberapa artefak berupa bangunan, maupun ingatan (memory) tentang masa keemasan pelabuhan Donggala yang menjadi penanda waktu dan dinamika di pelabuhan Donggala dari zaman kolonial hingga sekarang ini sebagai bentuk representasi ruang dan ruang sosial.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up