Judul“WUKU” (Pengetahuan Lokal Orang Bali Dalam Penanggalan Musim Pada Kegiatan Pertanian Di Desa Buranga) |
Nama: PUTRI ANDINI |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK PUTRI ANDINI Stambuk B301 20 068 judul skripsi “Wuku (Pengetahuan Lokal Orang Bali dalam Penanggalan Musim Pada Kegiatan Pertanian di Desa Buranga)”. Pembimbing utama Rismawati dan Siti Hajar N.Aepu pembimbing pendamping. Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Wuku merupakan Pengetahuan lokal masyarakat Bali dalam membaca tanda-tanda alam untuk menentukan perhitungan musim yang akan digunakan dalam mengelola lahan pertanian. Petani mengenal Wuku untuk dijadikan patokan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Bagi masyarakat Bali, penanggalan yang berkaitan dengan musim, khususnya dari kalangan petani. abstraksi dan refleksi manusia tentang pengalaman hidupnya dengan alam. Sebagai refleksinya, manusia belajar bagaimana selanjutnya menyiasati sikap dan tindakannya terhadap alam. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu (1) Bagaimana Pengetahuan Wuku bagi orang Bali di Desa Buranga. (2) Bagaimana orang Bali melakukan aktivitas pertanian berdasarkan Wuku. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu dengan menggambarkan dan menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan masalah penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah (7) orang Warga Desa Buranga yang di pilih sesuai dengan kriteria yaitu para petani yang menerapkan sistem wuku serta petani yang tidak menerapkan sistem Wuku. Proses pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan, penelitian lapangan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wuku adalah sistem kalender Bali yang digunakan untuk menentukan hari baik dan buruk, terutama dalam pertanian dan upacara keagamaan. Meskipun generasi muda di Desa Buranga mulai mengabaikannya, banyak petani Bali masih menggunakan Wuku untuk memilih waktu tanam yang tepat, dengan harapan dapat meningkatkan hasil panen. Wuku terkait dengan cuaca, seperti Wuku Landep dan Wayang yang cocok untuk menanam padi saat hujan. Selain itu, upacara seperti Mapag Toya (memohon keselamatan sebelum menanam), Ngerainin (perayaan padi berumur 42 hari), dan Mabiukukung (ritual saat padi menguning) juga dilakukan untuk memastikan keberhasilan panen. Hal ini menggambarkan bagaimana budaya lokal dan pengetahuan cuaca mempengaruhi sistem pertanian di Bali. Kata kunci : Wuku, Pertanian, Orang Bali |