JudulSANITASI LINGKUNGAN DI PERMUKIMAN PEMULUNG SAMPAH DI TPA KAWATUNA (STUDI KASUS ANTROPOLOGI KESEHATAN) |
Nama: SARMILA |
Tahun: 2024 |
Abstrak Sarmila Stambuk B301 20 049, judul skripsi “Sanitasi Lingkungan Di Permukimsn Pemulung Sampah Di TPA Kawatuna (Studi Kasus Dalam Antropologi Kesehatan)”. Dibawah bimbingan Muhammad Marzuki pembimbing utama dan Resmiwati pembimbing pendamping. Program studi antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Permukiman pemulung merupakan suatu fenomena sosial yang terkait erat dengan kegiatan pengumpulan dan pengelolaan barang-barang bekas. Permukiman ini seringkali muncul di sekitar tempat pembuangan sampah atau daerah perkotaan. Namun, permukiman pemulung juga seringkali dihadapkan pada masalah Sanitasi atau kebersihan lingkungan yang serius dan mempengaruhi kesehatan para penduduk pemulung sampah. Sanitasi atau Kebersihan lingkungan merupakan faktor kritis yang mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Hal ini menjadi permasalahan bagi masyarakat pemulung yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA), termasuk di TPA Kawatuna. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan masyarakat pemulung yang tinggal di permukiman TPA Kawatuna, serta pengamatan langsung terhadap aktivitas mereka. Dan informan yang ditetapkan berjumlah 6 orang masyarakat pemulung yang tinggal di permukiman TPA Kawatuna. 6 informan saya tersebut Bernama Rianti, Amarnudin, Doris, Sauda, Ajis, Rahmat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pengetahuan masyarakat pemulung terkait sanitasi lingkungan masih terbatas pada hal-hal yang mendasar seperti menyapu rumah dan halaman masing-masing. Mereka tidak memiliki kesadaran secara kolektif dikarenakan kewajiban dan tanggung jawab mereka mencari nafkah sebagai pemulung untuk menghidupi keluarga. (2) Perilaku kesehatan masyarakat pemulung juga tergolong masih kurang, Pentingnya menggunakan APD saat bekerja menjadi hal yang mereka sepelekan, serta akses terhadap sarana kebersihan dan kesehatan yang sulit untuk dijangkau. Walaupun demikian para pemulung jarang mengalami sakit, mereka hanya sekedar merasa kelelahan sehabis melakukan aktivitas pekerjaan dan biasanya hanya mengonsumsi obat-obatan yang tersedia di rumah dan kios saja. Kata kunci: sanitasi lingkungan, permukiman pemulung sampah, TPA Kawatuna, |