JudulRELASI NELAYAN DALAM USAHA PENAKAPAN DAN PEMASARAN IKAN DI DESA BAJO KECAMATAN BOLANO LAMBUNU KABUPATEN PARIGI MOUTONG |
Nama: GHINA ATAYA ILLAHI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Ghina Athaya Illahi. Stambuk B301 19 086. Program Studi Antropologi, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako. Judul Skripsi: Relasi Nelayan Dalam Usaha Penangkapan Ikan Dan Pemasaran Ikan Di Desa Bajo, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong. Dibimbing Oleh Muhammad Marzuki, Pembimbing Utama dan Siti Hajar N. Aepu, Pembimbing Pendamping. Penelitian ini bermula dari pentingnya memahami hubungan sosial dan ekonomi dalam aktivitas penangkapan dan pemasaran ikan di Desa Bajo, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong, yang menjadi tumpuan kehidupan masyarakat setempat. Sebagai wilayah penghasil ikan, kehidupan nelayan sangat bergantung pada pola hubungan antara mereka, pemilik usaha, dan pedagang lokal. Namun, ketergantungan yang tinggi terhadap pemilik usaha serta dinamika negosiasi harga sering kali menimbulkan tantangan, seperti pembagian keuntungan yang tidak adil, yang berdampak pada kesejahteraan nelayan dan melanjutkan usaha perikanan. Penelitian ini bertujuan mengungkap pola hubungan tersebut untuk memberikan pemahaman yang lebih baik, guna mendukung pengembangan hubungan kerja yang harmonis, meningkatkan taraf kehidupan nelayan, serta pengelolaan usaha perikanan yang berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan dasar penelitian kualitatif, ruang lingkup penelitian terdiri dari lokasi penelitian di Desa Bajo Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong, subjek penelitian dan penentuan informan. Teknik penentuan informan menggunakan teknik porposive, informan penelitian berjumlah 7 orang nelayan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Serta menggunakan teknik analisis data dengan cara penyunting data, kategorisasi data, penafsiran makna data dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan nelayan di Desa Bajo melibatkan pemilik usaha (Bos), Koordinator pamo, pemimpin kapal (Kep), dan nelayan buruh (ABK). Bos menyediakan peralatan seperti jaring, bahan bakar, dan es balok, sementara bekal makanan ABK menjadi tanggung jawab masing-masing. Jika diperlukan, ABK dapat meminta bekal terlebih dahulu berupa kebutuhan pokok seperti beras, mi instan,roko dan kopi kepada Kep, kemudian dipotong dari gaji setelah turun melaut. sedangkan Koordinator pamo(Budi) mengatur pengelolaan hasil tangkapan untuk mendistribusikan kepada pandola. Dalam pemasaran, coordinator pamo bekerjasama dengan bekerja sama dengan pelaku usaha yang menyalurkan ikan ke pasar regional dan pedagang lokal (Padola) yang menjual ke konsumen setempat. Negosiasi harga menjadi kunci untuk menjaga kelancaran transaksi, didukung oleh komunikasi yang efektif dan kepercayaan, sehingga menciptakan sistem kerja berkelanjutan yang meningkatkan kesejahteraan nelayan dan keinginan bisnis perikanan. |